Anyeong Haseo… !! I want to introduce public figure in this story..
Yang Yo Seob |
Horikita Makki |
Hani Kim Hyun Joong Jang Hyun Seung
Lee Ki Kwang Yoon Du Joon Yong Jun Hyung
Son Dong Woon Go Hee Sun Umma Makki
Anyeonghaseo !! Nae ireumeun Horikita Makki imnida, tapi Makki chan ini bernama asli Marina Hara aku adalah murid kelas X1-1 di salah satu SMK yang terkenal di Seoul. Aku lahir di Kiyose, Tokyo, Jepang. Keluargaku pindah ke Seoul, Korea Selatan saat aku kelas 2 SD.
Kenangan di SD bagiku adalah sebuah mimpi buruk yang aku gak pernah berharap lagi mengalaminya. Aku kira aku pindah ke sini itu akan mendapatkan kebahagiaan. Aku merasa sebal karena aku punya teman tapi temanku tidak peduli terhadapku, bersikap acuh padaku, dan yang paling menyakitkan aku tidak dihargai dan juga hanya dimanfaatkan saja.
Saat di SD hanya beberapa kejadian saja yang bisa aku ingat. Saat aku mulai mengenal bagaimana rasa cinta, dan belajar dengan guru2 yang memang begitu menakjubkan bagiku.
Cinta, itu rasa yang pernah aku rasakan sejak kelas 3 SD , aku mengenal dan sangat menyukai seorang anak laki-laki yang memang begitu tampan, baik, pintar, dan hobby pada seni. Dan sekarang dia tumbuh menjadi seseorang yang begitu memiliki banyak prestasi. Apa kau penasaran siapa namanya.?? Namanya Yang Yo Seob. Sejak kelas 3 anak yang akrab dikenal dengan sebutan Yo Seob ini terus saja selalu mengikutiku kemana saja (termasuk ke WC loh),,saat itu aku belum sadar dan aku masih agak polos. Tapi sekarang aku mengerti apa yang mendorongnya untuk berbuat begitu.
Karena ketampanannya bukan aku saja yang dibuatnya kagum, tapi semua perempuan satu kelasku menyukainya.
Aku punya sahabat, namanya Hani, dia perempuan yang cantik, anggun, di banding denganku dia jauh lebih popular di sekolah. Dia juga adalah murid pindahan sepertiku,,tapi dia dari Incheon. Hani juga merupakan korban dari pesona yang di berikan dari Yo Seob. Orangtuanya merupakan pejabat penting di lingkungan Pemerintahan.
Apa-apa yang dialami oleh Hani, selalu ia ceritakan padaku baik itu sebuah cerita yang membahagiakan, ataupun menyedihkan. Orangtuanya barsikap baik padaku. Begitu banyak yang dilakukan oleh orangtua Hani dalam membantu keluargaku.
Aku tahu untuk semua kebaikan itu aku perlu untuk membalasnya. Aku juga tahu kalau Hani menyukai Yo Seob, jadi kubiarkan saja Yo Seob mendekati Hani begitu juga dengan sebaliknya. Karena semua yang kulakukan itu tidak ada artinya dan tidak sebanding dengan perbuatan keluarga Hani padaku dan keluargaku.
Di kelas 4 dan 5 belum kulihat kedekatan Hani dengan Yo Seob, saat itu aku belum merasa khawatir. Tapi yang ku khwatirkan malah terjadi di kelas 6. Gara-gara itu nilaiku anjlok, memalukan, cuman gara-gara laki-laki nilaiku turun “apa kata dunia?”. Tapi setelah itu aku bangkit dan terus rajin belajar, tapi hasil akhirnya aku ranking 6 di semester II kelas VI. Apa boleh buat.
Tiap kali Hani cerita, pasti dia cerita kalau dia itu suka sama Yo Seob, dan Hani juga bilang kalau Yo Seob juga suka sama dia. **Sungguh sangat membosankan.
Aku bingung saat itu aku harus berbuat apa untuk membantu Hani. Karena Hani terus saja mendesakku untuk membantunya dekat dengan Yo Seob. Aku bingung, aku pusing, moodku saat itu sedang tidak bagus ditambah Ibu guru Yoon Hee terus saja menyuruhku untuk segera menyelesaikan tugas2 yang belum terselesaikan. Aku marah-marah pada Hani “kau ini,, aku sudah janjikan padamu kalau aku akan membantumu. tapi kau terus saja mengoceh. Aku pusing, tidak untuk saat ini,, aku sedang ada banyak tugas apa kau tidak lihat ini,, kalau kau mau aku tolong,, tolong aku dulu mau..?? sudahlah jangan cerewet nanti juga aku akan membantumu”
Setelah Hani mendengar ocehanku dia hanya terdiam dan pergi tanpa kata. Aku hanya bisa menyesali apa yang telah aku katakan pada Hani. Setelah semua tugas telah selesai aku pergi ke rumah Hani, pertama sih gak ada yang mau bukain pintu, tapi lama kelamaan Ummanya keluar sambil bilang “Hani-nya sakit!!” aku mikir {“baru juga dimarahin gitu masa langsung sakit. Gimana mentalnya yah kalau dia patah hati.”} Aku meminta izin pada Ummanya untuk bicara dengan Hani, setelah kulihat Hani yang sedang berbaring di ranjang dengan seprai pinknya, aku duduk di kursi yang ada di sebelah ranjangnya. Lalu ku mulai dengan awal pembicaraan.
“apa kau merasa sudah baikan?? Kau sakit apa??” tanyaku
Dia hanya diam sambil membelakangiku
“maafkan aku soal kejadian saat itu, aku hanya terbawa emosi. Moodku saat itu sedang tidak baik, Ibu Guru Yoon Hee terus saja mendesakku untuk segera menyelesaikan tugas saat itu. Aku sedang pusing apa lagi tugas yang harus dikerjakan adalah materi yang tidak aku pelajarai karena aku tidak sekolah, kau tahu sendirikan kalau nilaiku anjlok di semester I kemarin, makannya aku ingin sungguh2 dalam mengerjakan tugas itu, tapi kau mendesakku terus untuk membantumu. aku kan jadi tambah pusing, jadi aku minta maaf yah.. tapi kan aku sudah janji akan membantumu… jadi tenang saja yah…” tiba2 Hani memelukku sambil berkata
“maafkan aku..” dia menangis kecil.
“sudahlah tidak apa2”
“seharusnya aku tahu diri kapan aku mau minta bantuanmu, atas perbuatanku itu aku jadi seperti orang yang egois, aku yang tidak mengerti situasi sahabatku sendiri..”
“bukan sepenuhnya salahmu kok.. sudahlah..sudah jangan menangis lagi…”
v
Esok harinya. Di kelas VI-1
“aku sudah janji kan padamu aku akan mebantumu.. kau tahukan sebentar lagi valentine.. dan kali ini aku punya rencana..” usulku
“apa itu??” tanya Hani penasaran
“kau berikan cokelat pada dia saja, dia pasti merasa senang “
“cokelat?? baiklah.. tapi apa dia mau menerimanya ??”
“percaya dirilah..”
“tapi,,, antar aku membelinya yah…”
“iya siiip… “
1 hari sebelum valentine kami membeli cokelat batangan.. diam diam aku juga mebeli cokelat, aku membelinya untuk ku berikan pada keluargaku… dan teman teman yang lain. Setelah kami selesai dengan belanjaan kami, kami pergi ke rumah Hani. Di sana cokelat yang telah dibeli dimasukan ke dalam Kulkas agar tidak lembek kalau diesokkan.
v
Esok harinya.
Semua teman-teman di kelas saling memberikan cokelat.
“ayo tunggu apalagi.. ” desakku pada Hani
“tunggu dulu.. aku belum siap..” jawabnya
“akh kau ini.. hanya memberikannya apa susahnya sih..”
“kau ini cerewet yah..” Hani berbalik badan padaku, tapi saat dia berbalik lagi tiba-tiba tepat di depan wajah Hani langsung ada Yo Seob.
“apa cokelat ini untukku??” tanya Yo Seob
Hani terkejut dia hanya mengangguk. Diam terpaku. Seperti orang bisu.
“Gamsahamnida.. sebenarnya cokelat yang benar-benar aku tunggu adalah cokelat darimu..”
Dia tersenyum sambil berkedip pada Hani . Tapi Hani hanya dibuat terpesona oleh Yo Seob. Aku menghelak nafas. Sambil berkata “menjijikan L”
Tiba2 Yo Seob menghampiriku.
“apa kau bilang?”
“tidak.. aku tidak bilang apa2” ngelesku
“kau tidak membawa cokelat??, pantas saja tidak ada yang mau memberimu cokelat, kaunya juga pelit”
“hey jaga yah tu mulut..”
Dia hanya tertawa. Hahaha
Saat pulang Hani hanya cerita soal kejadian tadi..
“.. kau lihat tadikan.. dia ada tepat dihadapanku..” jelas Hani
“aha..” jawabku
“.. dan kau tahu. Dia bilang?? “apa cokelat ini untukku??” akh.. so sweet bgt gak tuh..”
“ya,, kaulah.. (“so sweet apanya?? Pengen muntah tahu gak”) dalam hati
“Sudah yah aku pulang dulu ” ujarku
“gamsahamnida,, untuk hari ini”
“J”
Aku berjalan diantara rumah-rumah (gang) tapi perasaanku tidak enak seperti ada yang mengikutiku dari belakang, aku berbalik tapi tidak ada seorangpun. Lalu aku berjalan lagi, dan terdengar suara jejak kaki lagi, aku berbalik dengan cepat lalu ku teriak “hey keluarlah,, kalau kau berani lawan aku sini” tapi tidak muncul seorangpun. Tapi saat ku berbalik untuk melanjutkan perjalanan tiba2
“boo” dengan suara ala setan
“AKHH…” aku teriak
“ternyata itu adalah Yo Seob
Serentak ku pukul dia.” Ekh.. dasar kau ini. Hampir2 kau buat aku jantungan..”
“benarkah??”
“tahu akh..” akupun pergi
“eits jangan marah gitu donk.. kan cuman canda..” sambil menyenggol padaku
“ikh,,, apaan sih..”
“okh yah,, emh…”
“apa.. am am,, em em,,..”
“galak amat tuh jadi cewek..”
“ya udah bilang,,ada perlu apa ?? aku punya banyak tugas niih.. gak ada waktu buat ginian..”
“iya deh.. niih.. (sambil memberikan cokelat)
“apa ini?”
“kau tidak lihat. Itu co..kelat..”
“buat siapa??”
“buat kamu lah..”
“aku gak minta loh..”
“ya emang gak minta,, cuman… aku liat kamu gak nerima cokelat dari yang lain,,,”
“jadi ceritanya kau kasihan padaku..”
“sudahlah jangan banyak bicara,, katanya sibuk,, cepet pulang..” sambil mendorongku
“kau ini aneh!!”
Aku bergegas pulang. Di rumah aku terus berfikir bagaimana kalau Hani sampai tahu kalau aku menerima cokelat dari Yo Seob. Dan akhirnya cokelat itu aku simpan di kulkas beserta dengan cokelat yang lainnya.
Esok harinya di kelas aku hanya terdiam dan termenung.
Tiba-tiba Yo Seob datang menghampiriku sambil berkata “bagaimana cokelatnya ?? enak??”
Aku langsung saja menjitak kepalanya.
“apa yang dikatakannya Makki??” Tanya Hani
“tidak.. dia tidak bilang apa2 kok..”
“kau ini..” dia membalas menjitakku
“aww.. sakkiiiit..”
Hani terlihat tidak senang. Dia pergi begitu saja.
“semua ini gara2 kamu” marahku
“apa?? Apa salahku??”
Aku berusaha meminta maaf pada Hani tapi Hani malah terheran padaku kenapa aku harus meminta maaf padanya. Dia semakin mencurigaiku atas kedekatanku dengan Yo Seob.
Ini kejadian yang paling aku suka di SD. Hari itu juga,, sewaktu itu Yo Seob nyebarin gosip kalau salah satu guru kami yang bernama ------- memakai wig. Ya langsung saja atas perbuatannya itu orangtuanya di panggil ke sekolah. Hahaha :D
“kenapa kau berbuat itu ?? seperti yang tidak ada kerjaan lain saja.” ujarku
“memang tidak ada,, aku merasa bosan.. sekolah sepi-sepi aja..kan kita juga butuh hiburan.. iya gak??” jawabnya
“hahaha kau ini.. sungguh aku tidak mengerti jalan pikiranmu itu.. orangtuamu sungguh malu tahu…”
“tidak apa-apa…mereka sangat baik kok..”
v
Esok harinya Yo Seob datang dengan mengusap – usap pantatnya.
“kau kenapa??” tanyaku yang sedang ngobrol dengan Hani
“tidak,,, tidak terjadi apa – apa kok..” jawabnya
“lalu kenapa kau melakukan itu terus..??”
“itu apa??”
Aku mengusap usap pantatku persis seperti yang dilakukan Yo Seob.
“hehehe..”
“akhhhh..ketauan kau dipukul Ibumu yah.. hahaha :D”
“kau salah..tepatnya Ayahku.. hahaha :D”
“kesakitan begitu kau masih bisa tertawa..hahaha :D ada – ada saja kau..”
Hani pergi saat kami asyik mengobrol.
Siangnya aku menggabar sebuah bangunan. Awalnya sih iseng aja. Tapi lama kelamaan seru juga. Saat ku gambarkan sebuah bangunan yang memang ingin ku bangun.. datang Yo Seob
“waw,, bagus … apa kau sendiri yang menggambarnya??” tanyanya sambil dibawa
“kembalikan.. aku ingin menyimpannya sampai suatu hari nanti agar aku bisa membangunnya… Aku akan membuatkan itu untuk keluargaku agar bisa berlindung di sana..”
“steven.. bisa kau buatkan aku satu..”
“tidak..” aku pun merebutnya dari tangan Yo Seob
“Makki..” ujar Hani
“ada apa??” tanyaku
“kau tahukan aku suka pada Yo Seob.. seharusnya kau dekatkan aku.. bukan menjadikanku kambing conge kaya tadi pagi dong… apa kau menyukainya??”
“apa sih yang kau bilang..” dengan nada marah dan wajah yang cemberut
“hey aku Cuma bercanda.. tenanglah..” ujar Hani
v
Waktu itu di Lapangan Basket.
“Ada pertandingan bola basket. Tiap kelas harus mengutus teamnya. Baik itu perempuan atau laki-laki” ujar seorang anak laki-laki.
“Hani kau saja yang main..” ujar Hani
“tentu saja.. akan ku kalahkan mereka semua..” jawabku
“bagus..”
Datang Yo Seob.
“apa kau mau ikut main ,, memangnya kau bisa main basket..”
“tentu.. jangan sampai kau remehkan kemampuanku ini..” aku merebut bola yang sedang di pegang Yo Seob. Aku mendribel bolanya. Dan memasukannya ke jaring.
“boleh juga kau.. tapi sayang anggotanya sudah pas..” ujar Yo Seob
“lihat saja nanti.. aku yakin pasti ada anggota yang akan digantikan olehku..” ujarku
Aku pergi bersama Hani.
“lihat dia sombong sekali.. jangan sampai dia hadir di tengah lapang ok…!!” ujar Yo Seob
Saat pertandingan nasib tidak berpihak pada Team Yo Seob. Mereka tertinggal jauh. Saat itu juga pemain yang menjadi andalan terjatuh hingga kakinya terkilir.
“bagaimana ini Yo Seob,,??” tanya seorang anggota lain
“tenang saja…” jawab Yo Seob
“bagaimana bisa kita tenang.. dia yang menjadi andalan malah cidera.. dan point kita saat ini sungguh sangat jauh tertinggal..”
Terdiam sejenak
“bagaimana kalau kita masukkan Makki ke dalam Team.. apa kalian setuju??” usul seorang anggota lainnya
“bagus,, kau susul dia sekarang..” ujar lagi yang lainnya
“jangan ..!!” kata Yo Seob
“kenapa..?? dia punya permainan yang bagus dan baik.. perempuan kan tidak di larang.. lalu apa salahnya..”
“pokoknya jangan..”
“ingat,, kita ini team.. satu kesatuan kelompok.. kau jangan sampai memasukkan urusan pribadimu masuk ke sini..” ujar ketua team
Akhirnya Makki main Basket. Dia mencetak begitu banyak point sehingga membawa teamnya menjadi juara. Yo Seob terlihat tidak senang dan langsung pergi.
“kau kenapa??” tanyaku
“tidak apa2..” jawabnya
“sepertinya kau marah padaku yah..??”
“tidak..”
“lalu kenapa??”
“aku hanya ingin sendiri.. tolong ambilkan minum untukku dong..”
“kau ini.. ini (memberikan sebotol minuman) kau minum saja milikku.. tenang saja masih disegel kok..”
Aku memandangi wajah Yo Seob..
“kenapa kau melihatku seperti itu..??”
“akh.. aku tahu.. kau si small head terminator..”
“mwo?? Apa kau bilang..”
v
Semakin hari aku sibuk untuk belajar karena sebentar lagi akan ada ujian untuk kelulusan. Saat ujian dibagi 2 ruangan aku ada diruangan ke 2, mereka yang ada di ruangan ke 1 pada curang. Mereka bekerjasama dengan para pengawas. Sehingga saat di akhir nilai mereka yang di ruang 1 besar2. Apa-apaan pengawas kok bisa di sogok.
#Langsung aja yah ke acara perpisahan ..kecurigaan Hani masih berlanjut sampai saat acara perpisahan.
Di acara itu aku merasa deg degan, jantung tak beratuaran juga merasa khawatir, tahu gak saat kami naik panggung untuk padus aku bersampingan dengan Yo Seob, aku berfikir bagaimana perasaan Hani saat itu yang sudah merasa kesal. Yo Seob tampil solo di depan penonton. Suaranya yang merdu membuat semua terkagum kagum. Maklum anak didika guru vocal sih. Setelah selesai acara, aku datangi rumah Hani, tapi apa yang ku dapat, di sana tidak ada siapa2 dan tidak ada apa2. Ku Tanya tetangganya, ternyata keluarga Hani pindah rumah. Aku merasa sedih, kenapa kami harus berpisah dengan cara begini.
Aku kembali ke sekolah.
“kau mau minum??” tawar Yo Seob
“gamsahamnida..”
“kau kenapa?? Mukamu seperti sedang sedih.. apa ada sesuatu yang terjadi??”
“tidak..”
“A-Yo lah.. bersemangat.. ini hari perpisahan.. ngomong-ngomong kau mau lanjut kemana??”
“aku mau masuk SMP di Seoul city.”
“kalau aku mau ke Jepang..”
“benarkah…?? Kapan kau akan berangkat??”
“setelah acara ini selesai..”
“secepat itu kah…?? Baiklah aku ucapkan selamat tinggal..”
“jangan selamat tinggal.. seperti yang tidak akan bertemu lagi saja.. ucapkan sampai jumpa.. dan selamat jalan..”
“iya..iya..”
“hahahaha :D kau ini lucu sekali yah..” (sambil menjewel pipiku)
“akh… sakit.. hentikan”
“haha :D” dia hanya LOL
~~~~~ 5 tahun kemudian~~~~~
Tak terasa sudah 5 tahun terlewat, aku sekarang sudah kelas 2 SMK. Aku sudah temukan teman2 SD-ku di jejaring Facebook, dan ku umumkan akan ada acara reunian untuk lulusan SD seangkatanku. Dan telah di tetapkan akan ada acara makan-makan di rumah makan yang sederhana.
Saat awal hari liburan, aku tak menyangka aku bertemu dengan Yo Seob di Restaurant yang ternyata milik keluarganya. Aku datang dan memesan makanan, dan dia langsung menyapaku
“hi!! Apa kabar??”
“kau.. kau ini…(sambil berfikir) sepertinya aku kenal..”
“ya ampun ingtanmu buruk sekali yah..tentu saja kau kenal aku.. ini aku Yo Seob, masa kau tidak ingat…”
“okh… mian.. aku ini orang yang tidak pandai dalam menghafal nama dan wajah orang.. tapi apa benar kau Yo Seob??”
“tentu saja.. (menjewel pipi) untuk apa aku berpura – pura menjadi orang lain.. sudahlah tidak apa2,, tapi sekarang kau ingat kan..??”
“iya aku ingat small head terminator”
“hahaha yang itu kau masih ingat saja.. dasar kau..okh ya.. ikut aku yuk…”
“kemana??”
“aku ingin bicara denganmu..”
“kenapa tidak bicara di sini saja..”
“ada banyak yang ingin aku ceritakan padamu,, dan ada banyak yang ingin aku tanyakan padamu..”
“ehmm bagaimana yah…baiklah.. aku akan makan dulu..”
“jangan dulu,, nanti saja…” dia langsung menarikku ke luar
“Aku bawa motor, akan ku ajak kau ke Alun2 kota. Di sana kita bisa bercerita banyak, sambil jalan2 sore..”
“tapi aku lapar..”
“iya aku tahu.. nanti di sana kita cari makanan.”
“benar loh..”
Saat aku naik motor. Dia membawa motornya dengan kebut2an. Membuat rambutku berantakan.
Setelah kami sampai, Yo Soeb memakirkan motornya dekat dengan pedagang sate. Langsung saja ku awali pembicaraan
“kau tahu.. siapa yang ku lihat saat ku pertama melihatmu tadi..”
“sebentar.. maaf.. (dia membereskan poni rambutku..) okh ya tadi itu siapa??”
“mwo?? Ehm…Hani.. iya Hani..sebenarnya ini masa lalu,, tapi aku harus mengatakannya, waktu dulu sebenarnya Hani itu sangat menyukaimu..” sambil berbisik
“benarkah…?? Bagaimana dengan sekarang..?? apa dia masih menyukaiku..??”
“mana ku tahu.. aku sekarang sudah tidak ada hubungan lagi dengannya.. sudah tidak ada kabar lagi mengenai dia di telingaku,, facebooknyapun belum aku temukan…”
“kenapa bisa begitu..”
“mungkin dia merasa sakit hati,, dia merasa kalau aku…”
“aku apa??”
“kalau aku merebutmu darinya..”
“ohh…”
“hanya ohhh..”
“aku ingin Tanya bagaimana dengan acara makan2 bersama itu,, apa jadi…?”
“tentu saja.. aku sudah boking tempatnya… aku sangat berharap kalau Hani akan datang”
“apa yang akan kau berikan padaku jika aku bisa membawanya ke acara reunian itu…”
“mwo..?? aku tidak yakin…ehmm… tapi kalau memang kau bisa membawanya, akan ku teraktir kau…”
“hanya itu..”
“lalu kau mau apa…??”
“nanti akan aku beri tahu.. tenang saja.. kau akan melihat Hani di acara reunian itu.. okh itu ada tukang arumanis.. apa kau mau…??”
v
Saat acarapun tiba. Semua anak alumni SD datang. Aku menunggu seseorang yang telah dijanjikan oleh Yo Seob. Tak lama kemudian ternyata janji yang telah dibuat oleh nya ditepatinya. Dia membawa seseorang di belakngnya, dia adalah Hani. Aku menghampiri Hani,
“Hani.. apa ini kau..?? bagaimana kabarmu.. kau kemana saja??”
“Makki,, aku kangen sekali denganmu.. aku baik,, bagaimana denganmu..??”
“aku juga baik… aku merasa senang..”
“aku juga…”
“Gamsahamnida Yo Seob.. tapi bagaimana caranya kau bisa melakukan ini…”
“itu rahasia… ya sudah ayo kita mulai acaranya….”
“Baiklah mohon perhatiannnya teman teman… aku disini akan mewakili Makki untuk membuka acara reunian ini.. ayo kita rencanakan bagiamana acara2 selanjutnya..”
Kami mulai berunding, dan telah ditetapkan kami langsung ke acara inti yaitu makan2. Kami segera pergi orang yang bawa motor bonceng 2 orang. Tapi apa yang terjadi aku tidak kebagian. Aku tidak ada yang mau membonceng. Hani dibonceng Yo Seob dengan Hee Sun dengan terpaksa aku naik bis sendirian. Kalau tahu gini sih mending aku bawa motor sendiri.
“bagaimana denganmu Makki..” tanya Yo Seob
“sudahlah kalian duluan nanti aku nyusul… “
“apa kau tidaka apa2 sendirian.. kalau begitu.. akan ku antarkan mereka dulu, lalu aku akan kembali untuk menjemputmu..”
“sudahlah tidak usah”
“tapi kau harus datang yah..”
“ J ” aku hanya tersenyum
Aku sedikit mengeluarkan air mata. Aku sakit hati. Kenapa aku merasakan apa yang kurasakan waktu SD dahulu. Setelah ku sampai di tempat tujuan, teman2ku sudah menunggu, kamipun segera bergegas untuk makan karena mereka sudah tidak sabar makan. Kami makan ikan bakar, walau makanan sederhana, tetapi di sajikan sebuah pemandangan yang amat menakjubkan, sehingga makanan terasa seperti makanan di hotel bintang 5. WAW . Setelah selesai kami pergi ke sungai yang ada didekat rumah makan di sana, airnya jernih tapi belum tentu bersih. Kami berfoto-foto untuk mengabadikan moment yang ada.
Aku hanya diam, ku keluarkan laptopku dari tas, aku tancapkan modem dan segera membuka facebook, aku ingin segera meng-up date status kejadian yang baruku alami itu. Aku tak memperdulikan yang lain sikap Hani padaku saat itu sangat acuh, dia malah enak2 dengan Yo Seob. Urusannya urusannya,, urusanku urusanku. Tapi tak lama kemudian Hani menghampiriku lalu bertanya
“apa yang kau lakukan??”
“aku hanya meng-up date status”
“apa yang kau tulis,,?? Coba ku lihat…kau ini.. boleh aku buka facebook??”
“boleh silahkan saja…”
Hani membuka facebooknya.
“okh ya baru ku ingat,, aku ingin Tanya apa nama fb-mu??” tanyanya padaku
“okh tidak usah repot2,, sekarang saja aku add kmu.. nama fb kmu apa..??”
“sini biar aku tuliskan..”
“ini.. okh..”
Tak lama kemudian Yo Seob memanggil,
“Hani, Makki kemari,, ayo kita foto sama2..”
“kau saja duluan..” ujarku
“aku sudah selesai,, ayo kita ke sana, kita foto bersama… agar kita tidak saling melupakan satu sama lain..”
“baiklah.. ”
Saat ku tutup laptopku dan memasukannya kembali ke dalam tas,, kami turun kebawah.. menginjak bebatuan besar. Kami foto bersama, tapi saat kami berpindah dari satu batu besar ke batu besar lain untuk mencari pemandangan yang indah. Hani menginjak batu yang licin, tepat di depannya ada aku, sehingga dengan serentak dia memegangiku dan kami terjatuh ke air sama2. Kami ber-2 basah kuyup, Yo Seob segera menolong Hani, sedangkan aku naik sendiri. Teman2ku malah diam melihatku, mereka seperti tidak mau kebasahan. Aku pergi karena kecewa. Aku langsung saja pergi sambil menangggung malu. Yo Seob memanggilku
“Makki kau mau kemana??”
Aku hanya terdiam dan langsung membawa tas laptopku untuk bergegas pulang. Aku pergi tanpa sepatah kata perpisahan. Aku terus memandang lurus ke depan walau orang2 melihatku yang basah kuyup. Aku melintas jalan. Aku menunggu bis untuk pulang. Dari sebrang jalan terlihat Yo Seob. Dia melintas dan menghampiriku.
“kau mau kemana??” sambil memegang tanganku
“aku mau pulang,, bukannya itu yang kalian inginkan..”
“tapi kenapa?? Kenapa kau berfikiran seperti itu??”
“buktinya,,kau lihat tadi kan,, yang lain hanya diam saat aku terjatuh bukannya membantuku.. pasti sekarang mereka sedang menertawakanku. Aku tahu itu..”
“kau ini kenapa??, lihat bajumu basah begitu,, kalau kalau kau pergi dengan pakaian seperti ini ,, kau bisa masuk angin.. ku antar kau yah.. ayo kita ke sana dulu untuk mengambil motorku..”
Dengan bodohnya aku ikut saja dengan Yo Seob. Saat di parkiran datang Hani. Aku berbalik agak menjauh dari motor Yo Seob. Terdengar pembicaraan Yo Seob dengan Hani.
“kau mau kemana Yo Seob??” Tanya Hani
“aku mau mengantar Makki pulang dulu..” jawabnya
“kau ini kenapa..?? disini ada pacarmu tapi kenapa dihadapan pacarmu sendiri kau malah mengantarkan orang lain.. “
Aku berbalik dan sangat terkejut, aku seperti orang bodoh di sana. Ku dengar Hani bicara soal Pacar dihadapan Yo Seob. Aku merasa tidak percaya. Aku tak kuat untuk terus berada di parkiran. Dengan menahan rasa dingin aku pergi dan berjalan sambil menunggu bis. Dari kejauhan terdengar suara Yo Seob.
“hey Makki tunggu..”
Aku terus berjalan ,, mulai berjalan cepat,, suaranya semakin terdengar, dan aku terus berjalan cepat dan akhirnya aku berlari terus berlari.. suara Yo Seob semakin jelas dan tiba2 langsung saja Yo Seob ada di sampingku sambil membawa motor.
“ayo naik,, akan ku antarkan kau..”
Aku terus berlari. Lalu dengan tiba2 aku berhenti sambil bicara
“kau,, kau pergi saja….”
Aku berjalan.
“tidak bisa.. aku harus mengantarmu pulang..”
“aku Tanya… apa pedulimu..?”
“apa??”
Tatapanku beralih ke arah Yo Seob sambil berkata dengan keras “APA PEDULIMU….??”
Yo Seob terdiam melihatku,, yang dengan tiba2 saja menjadi marah.
Ku lihat ada bis yang melewat aku menstopkannya dan akupun naik. Yo Seob masih terdiam. Aku duduk di kursi paling belakang ku lihat dia masih terdiam. Di dalam bis aku dilihat orang, mungkin mereka bertanya kenapa aku basah kuyup. Tak beberapa lama ku terima sms dari Yo Seob yang isinya
“turun dari bis sekarang!!”
Aku membiarkan sms-nya. Tak selang beberapa menit setelah dia mengirimkan sms, aku melihatnya menyusulku dari belakang sambil teriak “kau turunlah, akan ku antarkan kau,, sungguh aku merasa tidak enak hati…”
Dia mengendarai motornya dan menyalakan terus klaksonnya. Setelah itu supir bis itu menyuruhku dan memarahiku untuk turun.
“noona.. turunlah saya tidak kuat untuk mendengar klaksonnya yang berisik..”
Dengan terpaksa aku turun karena orang2 melihat ke arahku dengan tatapan yang aneh!!. Setelah aku turun dan bisnya pergi, aku dengan Yo Seob hanya saling berdiam diri.
“apa kau ingin aku diam dan mati kedinginan di sini..??” marahku
“tentu saja tidak…ayo naik,, akan ku antar kau pulang..” dia memegang tanganku dan menariknya tapi aku berontak.
“kau ini,, sebenarnya apa maksudmu ini,, kau menyuruhku naik dan kau mau mengantarkan aku pulang di saat pacarmu dalam keadaan yang sama seperti aku saat ini.. apa kau tidak tahu,, aku bagaikan wanita penggoda tahu.. dan apa kau tidak mengerti.. sekarang kau pergi saja,, aku baik2 saja.. jangan biarkan persahabatanku dengan Hani semakin rusak hanya karena hal kecil seperti ini..”
Aku pergi dan berjalan sambil menggigil kedinginan, tiba2 dari belakang Yo Seob memakaikan jaket hitamnya kepadaku.
“jangan sampai gara2 aku kau menjadi sakit.. apa kau anggap hal ini hal yang kecil.. jangan pernah beranggapan seperti itu.. asal kau tahu.. aku menganggapmu itu lebih.. jangan pernah kau katakan kata2 yang tak pernah aku ingin dengar mengerti.. cepat naik.. aku sungguh hanya ingin menolongmu tidak ada hal yang lainnya..”
Dia mengantarkan aku pulang, dan dia menurunkanku tepat di depan rumah. Tidak disangka ada Ummaku yang sedang menanam bunga.
“apa yang terjadi..??” Umma bertanya
“gamsahamnida” ujarku pada Yo Seob
“umma tanya apa yang terjadi.. kenapa kau basah kuyup..??”
“tidak ada apa2 Omma,, ini hanya ungkapan terimakasih teman2ku kepadaku,, teman2 mengerjaiku.. mereka tahu kalau aku yang sudah mengatur acaranya sedemikan rupa.. sudahlah Omma biarkan dia pulang.. dia juga perlu istirahat..” kataku sambil pergi
“baiklah Umma.. saya pulang dulu… permisi..” pamit Yo Seob
“iya.. gamsahamnida sudah mengantarkan Makki.. J “
“ J “
Malamnya aku terus memikirkan perkataan Yo Seob yang “.. aku menganggapmu itu lebih..” aku bingung aku menarik kesimpulan apa Yo Seob suka padaku??. Itu sebuah pemikiran yang gila. Aku terus saja berfikir keras sampai ku ketiduran. Esoknya aku bangun terlambat,, aku terburu – buru berangkat sekolah dan akhirnya aku lupa untuk mebawa buku PR fisika dan gerbang sekolah telah tertutup. Dengan terpaksa aku harus meloncati pagar sekolah. Untung saja bukan benteng yang harus ku loncati. Saat aku loncat ternyata terlihat oleh salah satu seniorku.
“ya ampun,, bagaimana ini,, aku lupa bawa buku PR.. bagaimana kalau bapak memarahiku.. ya ampuuun,, huh,.,sudahlah terima saja..”
v
Saat mata pelajaran.
“semuanya…buku PR kumpulkan..!!” ujar Guru Fisika
Aku mengangkat tanganku. “maaf pak.. saya lupa bawa buku PR saya..”
“lupa?? Kau ini lupa atau kau hanya mencari alasan karena kau tidak mengejakannya..??”
“sungguh pak saya mengerjakan PR-nya saya tidak mencari cari alasan.. kemarin malam saya ketiduran karena kecapean.. ditambah tadi pagi saya bangun kesiangan.. tolong pak maafkan saya.. besok buku PR saya akan ada di atas meja bapak, saya janji pak.. saya mohon pak maafakan saya… L untuk kali ini saja ya pak..”
“baiklah…”
v
Aku berjalan tanpa menghiraukan sekitar,, sehingga mengakibatkan senior atau kakak kelasku datang menghampiriku.
“apa kau ini kelas XI??” tanya Hyung Kim Hyun Joong (senior paling disiplin dan berprestasi)
“iya benar..” jawabku
“kau..kau yang tadi loncat pagar kan??”
“mwo?? Tahu darimana senior.. aku mohon jangan laporkan aku..”
“baiklah.. soal itu aku akan maklumi.. tapi mana pantas seorang perempuan loncati pagar..”
“hehehe.. aku terpaksa.. karena aku ingin sekolah..”
“Oh..ya ini soal yang lain lagi.. aku punya pertanyaan padamu apa kau tahu etika..??”
“tentu saja.. “
“apa itu etika..??”
“itu adalah hal dasar yang pertama ku pelajari di sini..”
“lalu..??”
“itu sebuah perwujudan penghormatan kepada seseorang yang lebih senior..”
“etika adalah sopan santun yang harus kau pelajari agar kau tidak seenaknya menjadi murid di sini.. atas perbutanmu aku akan menghukummu..”
“mwo?? Kenapa?? Apa salahku. Dan apa hak mu untuk melakukan itu..??”
“kau itu tidak membudayakan 5S tahu.. yaitu Senyum Salam Sapa Sopan Santun”
“lalu??”
“hukuman ini semua ku lakukan agar kau tahu etika.. hukumannya adalah kau berdiri di dekat koridor sana.. dan jika ada orang yang lewat kau katakan (“aku tahu etika.. sambil menunduk lalu ucapkan salam”) mengerti… jangan lupa untuk tersenyum ok!!”
“bagaimana kalau aku tidak mau melakukannya..??”
“kau akan kena poin 10 atas tuduhan tidak membudidayakan 5S tadi.. bagaimana??”
“akh.. aku tidak peercaya ini,,baiklah akan kulakukan.. ini semua demi poin..”
Dari kejauhan Hyung Hyun Joong memperhatikanku. Aku sudah muak atas kelakuannya yang so.. aku terus saja mengoceh saat aku mengoceh orang2 malah melihatku seperti orang gila. Aku kelelahan dan akupun duduk di kursi yang ada di koridor.
“sungguh malang diriku ini” ucapku
“ini!!” sambil memberikan minuman
Ku kira itu siapa..
“akh.. Hyung Hyun Joong,,” aku menundukan kepala
“kenapa kau seperti orang yang bicara sendiri tadi..??”
“akh.. tidak.. aku hanya sedang menghafalkan sesuatu..”
“kau pasti haus, tenggorokanmu pasti kering kerena banyak mengucapakan salam tadi dan bibirmu..”
“kenapa dengan bibirku..”
“bibirmu… (sambil di perhatikan) kering, pecah2 dan tidak seksi..”
“mwo?? Hyung ini…hahaha…gamsahamnida atas minumannya dan semuanya.. Hyung membuatku sadar..aku mau pergi dulu… sampai jumpa Hyung!!”
Aku berdiri dan pergi,, tapi Hyung Hyun Joong tiba2 saaja mencegatku.
“jangan ngambek ikh.. tenanglah…”
“siapa yang ngambek,, gak kok,, mana berani aku.. aku masih punya urusan sehingga aku harus segera pergi,,, jangan GR deh…”
“baiklah,, kita buktikan siapa yang GR..”
“maksudmu..??”
“gak sopan yah.. kamu bilang ke seniormu dengan kata “kamu”… apa kau ingin aku hukum lagi..”
“Mianhe Hyung…” kataku sambil berlari
“dasar..”
Saat pulang tiba. Aku bergegas pulang karena ada pekerjaan yang harus dikerjakan. Tapi pada saat aku keluar gerbang aku bertemu dengan Hani.
“aku ingin bicara dengan mu,, bisa kau beri aku waktu..??” tanya Hani padaku
“bisa..”
Hani mengajakku ke bawah pohon yang rindang. Dia mulai mengawali pembicaraannya.
“jangan pernah ganggu kami, apa kau mengerti..??”
“apa yang kau maksud..??”
“jangan pernah kau mengganggu Yo Seob kau tahu kan Yo Seob adalah pacarku..??”
“iya tentu saja..”
“baiklah hanya itu yang ingin aku katakan padamu..”
Hani pergi begitu saja. lalu datang Hyung Hyun Joong.
“siapa dia..?? dia cantik juga,, kenalkan aku padanya yah…”
Aku hanya pergi sambil murung L . Hyung Hyun Joong melihatku dengan tatapan yang aneh.
“ada apa denganmu…?? Hey jawab kalau ada yang bertanya itu.. hey…”
Sepanjang jalan aku melamun. Kenapa dengan Hani dia berubah total selama 5 tahun terakhir. Apa dikarenakan Yo Seob??. Dia seperti orang yang tidak suka padaku. Saat ku melintas jalan, aku tidak memperhatikan jalan. Tiba2 Hyung memegang tanganku dan menarikku dari tengah jalan.
“apa kau ingin mati..kau gila.. “ marah Hyung Hyun Joong
“memang aku sudah gila.. Hyung Hyun Joong…”
Hyung Hyun Joong menarikku dan membawaku ke supermarket, dia membelikan aku minuman dingin.
“ini untukmu, supaya otakmu sedikit lebih tenang karena berfikir dingin.”
“gamsahamnida. Hyung.. tapi aku harus pergi,, sampai jumpa..”
“kau bisa cerita, jika kau butuh,, aku bisa menjadi seseorang yang mungkin bisa menjadi tempat curhatmu..”
“gamsahamnida aku ucapkan, tapi itu tdak perlu..”
Hyung Hyun Joong memegang tanganku. Dengan halus dia berkata.
“aku ingin membantumu,,, aku ingin menjadi temanmu.. tidak lebih.. jika kau butuh aku,,aku akan datang.. jadi jangan pernah ragu tuk meminta bantuanku.. ok..!!”
“iya..iya..baiklah.. J “
“akan ku antarkan kau pulang..”
v
Esok harinya. Tiba2 datang Hyung Hyun Joong mengagetkan.
“hey..”
“akh… Hyung”
“mian.. habis pagi2 sudah melamun..awali hari2mu itu dengan senyuman.. J seperti aku..”
“ikh so imut… wew..”
“kata siapa??” Hyung Hyun Joong menggelitikku
“hentiikan,,, itu geli tahu..”
v
Entah kenapa aku ingin sekali membeli majalah lokal.. saat ku lihat di dalam majalah ada gambar Yo Seob dengan teman – temannya.
“small head terminator" ujarku terheran
Ternyata dia tergabung dalam sebuah boyband yang namanya “BEST” yang kini sudah terkenal di kalangan remaja. Pertama sih gak percaya tapi itu memang dia,, karena majalah itu memuat biodata member membernya.
aku lihat dia. Aku berfikir kalau dia itu laki2 yang tampan, baik, humoris, berprestasi, jago nyanyi. Pokonya mah perfect bgt kalau kata orang lain.
Dengan tiba – tiba datang Hyung Hyun Joong
“kau lihat apa??” tanya Hyun Joong
“hyung,, sedang apa di sini…?” tanyaku balik
“aku mau beli buku… kau sedang apa di sini..??”
“akh…” dengan segera aku menutup majalah
“emmm sepertinya aku tahu… kau lihat dia kan…??”
“lihat siapa…”
“itu…yang di tengah.. namanya Yo Seob kan??”
“kenapa hyung tahu dia..??”
“dulu..aku sering bertemu dengannya di acara perlombaan- perlombaan.. dan dia juga member BEST yang paling cute.. wajar saja fans banyak yang suka padanya”
“okh…”
“dia berbakat dalam hal menyanyin juga menari.. kau mau membeli majalah itu yah..”
“gak kok.. aku hanya ingin lihat – lihat..”
“jangan hanya dilihat.. kau juga harus membelinya,,”
“tidak akh.. aku pulang duluan yah… sampai jumpa..”
Sebenarnya aku belum pergi aku sedang menunngu hyung Hyun Joong pulang.
……….setelah beberapa menit………
“Hyung itu kemana saja,,aku sudah menunggunya dari tadi.. akh itu dia..”
(keluar Hyun Joong)
Akupun masuk ke dalam toko,, saat ku tanyakan majalah yang tadi ternyata sudah habis terjual.
“ya ampun bagaimana ini… aku kehabisan…”
Akupun pulang dengan tangan hampa L .
“apa ada yang kau sesali..??” tanya Hyung Hyun Joong.
“akh.. Hyung kau ini senang sekali mengagetkan orang yah..”
“tidak juga..”
“aku mau pulang dulu..”
“ini..” (menyerahkan kantung belanjaan)
“apa ini..??”
“kau buka saja..”
“hah.. ini..”
“sebanarnya kau ingin membelinya kan??”
“heheh iya.. J tapi kenapa Hyung membelinya..??”
“ini aku beli untukmu…”
“emmm….berapa harga yang kau tawarkan..??”
“0,00 alias geratis..”
“benarkah..??”
“tentu..”
“gamsahamnida.. J “
“bagaimana kalau sebagai gantinya aku teraktir hyung minum..”
“ok.. boleh…”
“ayo ikut.. aku tahu tempatnya yang bagus..”
Aku mengajak Hyung Hyun Joong ke tempat yang di tuju. Tapi tak disangka aku melihat Yo Seob di sana. Setelah ku tahu itu dia, aku langsung mengumpat di belakang Hyun Joong.
“ada apa??” tanya Hyung
“tidak.. tunggu sebentar,, aku harus bersembunyi..”
“bersembunyi dari apa..??”
“dari dia..”
“siapa yang mana??”
Aku mengumpat sambil mengintip sedikit. Aku lihat dia tidak sendirian, dia bersama Hani. Aku terdiam sejenak sambil bersender ke punggung Hyung.
“akh… ada apa??” tanya Hyung
“tidak.. aku ingin istirahat dulu..”
“kalau begitu kita pulang saja.. agar kau bisa istirahat”
“tidak usah.. ayo.. kita beli minum..”
Aku pergi mebeli minum dari warung yang biasa menjajakannya.
“sebaiknya kita duduk dulu disana..”
Kami duduk di bangku taman. Dari tadi aku terus saja melamun.
“apa yang pikirkan dari tadi..??”
Aku terus saja melamun memikirkan Hani yang bersama Yo Seob.
“hey.. kau melamun terus yah..”
“akh..apa??”
“sudahlah ayo kita pulang..” sambil berdiri “biar aku antar..”
Aku diantar Hyung sampai rumah.
“Mian.. aku telah membuatmu kesal.. entah kenapa pikiranku sangat tidak tenang hari ini.”
“pikiranmu atau hatimu??”
“Mwo??”
“baiknya aku pulang dulu.. sampai jumpa..”
“gamsahamnida.. J ”
Malamnya saat aku sedang belajar, ada sms dari nomor yang tidak dikenal
(“kau tidak akan lupa kan lusa nanti hari apa??”)
(“memang lusa hari apa?? Ini siapa??”)
(“aduuh.. lusa itu hari ultahku masa kau tidak ingat,,aku si small head terminator”)
Setelah ku tahu itu Yo Seob aku tidak membalas smsnya lagi. Aku takut Hani marah dan dia akan datang lagi padaku. aku harus terus menjauhi Yo Seob. Lalu Yo Seob sms lagi
(“aku jadi tidak sabar,, hadiah apa yang akan kau berikan padaku nanti.. # hadiah sebagai seorang teman.. J”)
Aku berfikir, aku akan bicara pada Yo Seob nanti.
Esoknya aku membelikan Yo Seob sebuah hadiah, berupa jam tangan hitam. Ku bungkus hadiah itu di kertas berwarna Biru tua. Aku tahu yang ku lakukan ini hanya lah ungkapan seorang teman. Lalu ku sms Yo Seob
(“besok aku ingin bertemu denganmu..”)
(“baiklah.. datanglah ke rumahku..tidak hanya kamu kok yang datang semuanya juga ada..”)
v
Esok harinya
Aku datang ke rumah Yo Seob,, di sana baru hanya ada Hani, Hee Sun, Yoon Hee.
Aku datang sambil tersenyum, Yo Seob datang menyambutku.
“Anyeong Makki..” sapa Yo Seob
“Anyeong.. J “ jawabku
Tak lama menunggu datang teman – teman kelasku, dan disusul lagi dengan teman dari boyband nya Yo Seob.
Aku menyapa mereka. Mereka langsung mengucapkan selamat pada Yo Seob.
“baiklah ayo kita masuk.. mari kita mulai acara makan - makannya” ujar Yo Seob
Mereka semua masuk. Terkecuali aku, aku hanya diam duduk di luar. Yo Seob menghampiriku.
“ayo masuk.. dan nikmatilah makanannya..” tawarnya
“tidak usah,, aku sudah makan tadi..” jawabku
“seharusnya aku menyuruhmu datang ke sini jangan di suruh makan dulu.. jadinnya kan kau hanya datang untuk mengucapkan selamat saja..”
“tidak kok.. aku membawa sesuatu untuk hadiah ulang tahunmu..”
“benarkah..”
“iya.. tunggu sebentar.. “ aku mengambil tasku dan mengeluarkan hadiahnya
"wah cantik sekali.. gamsahamnida.. J “
“sama – sama.. sudah yah urusanku di sini sudah selesai..aku mau pulang.. masih ada urusan yang harus ku selesaikan.. Anyeong..”
“tunggu sebentar.. jangan pulang dulu.. baru juga dimulai..masa sudah mau pergi lagi..” ujar Hani
Hani menarikku ke dalam dan menyuruhku untuk memakan sesuatu yang ada di meja. Lalu Hani pergi ke luar menemui Yo Seob.
Tiba tiba ada seorang teman Yo Seob yaitu Ki Kwang memberikan sepiring makanan padaku sambil berkata
“ini makanlah.. jangan sampai kau kelaparan nanti..”
“mwo..?? apa maksudmu..??”
“sudahlah makan saja..” sambung Doo Joon
Aku segera menghabiskan makananku dan segera pergi. Saat aku sedang makan Ki Kwang datang menghampiriku lagi
“tuh kan,, kau kelaparan…”
“mwo..?? kata siapa..?? aku hanya ingin segera menghabiskan makananku dan segera pergi dari sini..”
“benarkah.. buatku itu hanya sebuah alasan…”
“terserah aku yahh.. kok jadi kamu yang seperti tuan rumah..??”
“bukan begitu,, kalau kau teman Yo Seob.. berarti kau temanku juga. Yah wajarlah aku mencegah tamu Yo Seob pergi begitu saja..”
“aku tidak mau berteman denganmu..”
“kenapa..??”
“karena bagiku kau itu menyebalkan..”
“hah..apa?? menyebalkan ??..baru kali ini aku di bilang menyebalkan sama cewe,, lama – lama kau jadi yang menyebalkan yah… mana ada cowo yang mau sama cewe galak kaya kamu..”
“cewe galak.. kau bilang aku cewek galak… dasar..”
“kau marah..??”
“tidak.. aku hanya kasihan padamu.. hidupmu menyedihkan… kau tidak pernah merasakan apa yang namanya dihina,, kau pasti selalu di manja kan,, dasar anak manja”
“apa kau bilang..??”
“a nak man ja… J “
Teman – teman melihat kami
“sudah – sudah jangan begitu lagi.. kalian dilihatin mereka tuh…” ujar Doo Joon
“sudahlah terserah,, dasar cewek galak..” Ki Kwang pergi
“kau kalah debat..” ujarku
“apa??” teriaknya
“kau kalah dalam perdebatan kita hari ini.. sudah yah aku mau pulang sudah sore..”
Datang teman – teman Ki Kwang yang lainnya. Sambil menertawaknnya
“kau ini.. ada – ada saja... record yang tidak pernah di maki cewe mu itu telah hancur hari ini.. hahaha” ujar Jun Hyung
“diam kau..” sambil pergi untuk minum
“ekh dia marah.. hahaha :D”
v
“aku antar pulang yah…” tawar Yo Seob
“tidak usah,, kau antar Hani pulang saja.. sampai jumpa..” jawabku
Aku langsung berlari pergi agar dia tidak terus memaksaku.
v
Esok harinya ada berita kalau sekolah akan mengadakan porseni. Dan akan medatangkan murid – murid berprestasi dalam bidang kesenian dari sekolah lain.
“seharusnya aku bicara kemarin pada Yo Seob,, kenapa aku bisa lupa yah.. babo..” kataku
“aduuh jadi deg degan nanti akan ada BEST di acara porseni..” ujar seorang siswa yang sedang lewat.
“benarkah..??” tanya temannya
“ku dengar sih,, benar..”
Aku penasaran bagaimana penampilan mereka jika perform. Bagaiamana bisa anak remaja sekarang menyukai mereka sebegitunya.
Kebetulan aku dipilih sebagai salah satu panitia yang mengurusi setting panggung.
“kau rundingkan dengan personil BEST,, bagaimana keinginan setting panggung yang diinginkan oleh mereka,, ok!!” ujar ketua panitia
“tapi.. aku tidak mau..” jawabku
“kau kan jago dalam urusan mendekor.. aku sudah percayakan sepenuhnya ini padamu.. jadi jangan sampai kau kecewakan aku..”
“huh.. baiklah..”
Esok harinya dengan terpaksa aku pergi menemui personil BEST. Aku datang ke sekolah mereka dan masuk ke ruangan tempat mereka biasa latihan. Aku mengetok pintu.
~tok,,tok..~
Lalu dibukakan pintu oleh Doo Joon.
“okh.. kau yang kemarin kan..”
“J iya,, anyeong,,aku ingin..”
“kau ingin menemui Yo Seob kan..??”
“bukan,,bukan..”
“lalu kau datang untuk apa..??”
Di sela pembicaraan datang Ki Kwang
“siapa Hyung?? Ekh si cewe galak.. mau apa kau..?? kau mau menantangku debat lagi..” tanya Ki Kwang
“idih apaan sih..”
“sudah – sudah.. ayo masuk dulu..” ujar Doo Joon
“huh..” ledekku pada Ki Kwang
“jadi ada apa kau datang..??” tanya Doo Joon
Datang Yo Seob dan temannya yang lain.
“Makki..?? ada apa kau datang ke sini..??” tanya Yo Seob
“paling dia ingin menumuimu Yo Seob..” ceplos Ki Kwang
“benarkah itu..” ujar Yo Seob
“bisa diem gak..” marahku pada Ki Kwang “aku ingin membicarakan mengenai dekor panggung yang kalian inginkan..”
“okh.. bisa kau jelaskan dulu.. apa tema dari porseni ini…”
“jadi begini..”
Aku menjelaskan mengenai dekorasi yang aku usulkan dahulu, lalu kutanya mereka dekor seperti apa yang mereka inginkan, lalu kami padukan menjadi satu kesatuan yang menjadi sebuah kesepakatan. Kami berunding cukup lama. Setelah semua di bicarakan aku pamit pulang.
“gamsahamnida.. J aku mau pulang dulu“ ujarku
“sama – sama,, terimakasih juga kami ucapkan.. sudah mengundang kami dalam acara itu.. berikan salamku pada ketua panitia yah..” ujar Doo Joon sang ketua
“baiklah,, sampai jumpa aku pamit dulu… permisi”
“hati – hati..!!” kata Yo Seob
“ J ”
v
Saat acarapun dimulai. Aku sibuk untuk mengatur aksi panggung, agar terlihat bagus. Semua itu perlu kerja keras, aku terus saja teriak – teriak ke sana ke mari. Sampai – sampai suaraku berubah menjadi serak.
Aku di beri minuman oleh Yo Seob.
“ini… suaramu itu hampir tidak tertolong..”
“hahaha.. tidak tertolong,, seperti yang kecelakaan saja.. tidak tertolong..”
Yo Seob hanya tersenyum J
“Kenapa kami diterakhirkan.??” Tanya Yo Seob
“itu karena,, agar mereka tetap ada di sini sampai acara terakhir.. aku tahu kelompok dancemu itu sedang naik daun di kalangan remaja saat ini,, pasti ada banyak orang yang menantikan penampilanmu..”
“hemmm,, benar juga,, kau pintar..” puji Yo Seob
“gamsahamnida J ,,Wah setelah ini waktunya kalian naik panggung.. kau bersiap – siaplah..”
“baiklah..”
“mari kita sambut yang kita nanti – nantikan dari tadi…BEST… huh tepuk tangan untuk mereka..” ujar pembawa acara
BEST perform dengan begitu sempurna. Semua remaja wanita dibuat histeris oleh mereka. Gedung sekolah berisik dengan jeritan anak – anak perempuan. Aku juga dibuat kagum oleh mereka. Mereka terkenal itu pantas. Selain mereka tampan – tampan mereka juga jago dalam hal bernyanyi, koreografinya juga keren dan kekompakannya sangat bagus.
“Luar biasa.. mereka profesional sekali..” ujarku sambil terdiam melihat mereka.
Setelah mereka selesai perform. Mereka diajak beerbincang bincang dahulu.
“tepuk tangan untuk BEST.. gamsahamnida J.. sebelum kalian turun dari panggung ini,, saya ingin menanyakan beberapa pertanyaan.. kapan siih BEST terbentuk..??” tanya pembawa acara
“BEST terbentuk saat kami kelas 8 SMP.. jadi 3 tahun.nan kemarinlah..” ujar Doo Joon
“okh jadi kalian sudah sama – sama sejak SMP..apa saat itu kalian mulai debut??”
“belum kami baru iseng – iseng dulu saat itu..” ujar Hyun Seung
“ emm..lalu di BEST main vocalnya siapa..??”
“di BEST ada 2 main vocalnya yaitu YangYo Seob dan Jang Hyun Seung..”
“nah yang paling di tunggu penonton di sini.. saya ingin tanya apa kalian sudah punya pacar..??”
Para penonton remaja teriak histeris.
“haha,, no coment..” ujar Doo Joon
“bagaimana dengan yang lainnya..??” tanya lagi pembawa acara
“Yo Seob dan Ki Kwang,, mereka sudah punya.” Ujar Jun Hyung sang rapper
Semua menyorak ~hhhhhhuuuuuuuuuuuuuuuhh~
“wah… sayang sekali, para fans Yo Seob Dan Ki Kwang pasti kecewa..” ujar pembawa acara
Yo Seob hanya tersenyum J.
“tenang – tenang masih ada 4 lagi kok.. “ ujar pembawa acara
Lalu seorang siswa teriak,” 3 lagi kali.. Jun Hyung kan udah punya..??”
“haha asal kalian tahu.. dia baru putus kemarin malam..” ceplos Dong Woon
Semua terkejut.
Jun Hyung hanya bermuka malu sambil tertawa.
“baiklah,, selanjutnya kepada pertanyaan terakhir.. saya ingin seorang – seorang yang menjawabnya yah.. bagaimana kesan pesan kalian saat manggung di sini…?? Baiklah di mulai dari sang ketua”
“ kesannya,, kami sangat puas,, pelayanan yang diberikan sangat memuaskan.. kami merasa tidak menyesal hadir di antara kalian saat ini,, juga saat manggung seperti ada kekuatan yang diterima dari fans.. mereka semua rela panas-panasan demi melihat penampilan kami.. Gamsahamnida.. J ” ujar Doo Joon
“kesannya siih.. saya sangat senang hadir di antara teman- teman sekalian…” ujar Dong Woon
“saya merasa kalau saya itu…beruntung,, mungkin tidak sembarang orang bisa tampil di depan siswa – siswi yang ada di sekolah Unggulan..” ujar Hyun Seung
“Beautifull…Saranghae…” teriak Ki Kwang dan Jun Hyung
“saya sangat senang hari ini,, karena hari ini saya bisa menunjukkan penampilan yang semaksimal mungkin.. Gamsahamnida..” ujar Yo Seob
“baiklah.. Gamsahamnida..” BEST turun panggung
“baiklah mari kita akhiri saja acara hari ini.. sampai jumpa di lain kesempatan..” ujar Pembawa acara
Aku duduk beristirahat. Aku senang acara hari ini berjalan lancar .
“jangan lupa bayaran kami,,kau antar ke sekolah saja..” kata Ki Kwang.
“mwo?? Aku bukan bagian administrasi.. tuh minta saja sama yang bertugas,,aku hanya mengurus panggung..” ujarku
“hi,, Makki.. bagaimana penampilan kami tadi..??” tanya Doo Joon
“kalian hebat,, penampilan yang sangat luar biasa..bagi seumuran kalian itu hal yang langka..”
“benarkah..?? kalau begitu usaha Yo Seob untuk membuatmu terpesona itu berhasil..”
“maksudmu..??”
“untuk penampilan hari ini dia berlatih keras kemarin.. sampai – sampai dia jatuh keseleo..”
“MWO..?? aku pergi dulu.. lalu Yo Seob sekarang dimana??”
“apa?? Kalau tidak salah tadi dia ke parkiran..”
Aku berlari pergi menyusul Yo Seob. Saat ku tiba di Parkiran. Aku melihat Yo Seob dengan Hani sedang bicara. Aku tidak ingin merusak suasana ku putuskan untuk kembali.
“kenapa balik lagi..??” tanya Doo Joon
“ehmm,,dia sedang ada tamu..”
“tamu?? Siapa..??” tanya Doo Joon
“aku mau membantu beres – beres panggung dulu.. permisi.. sampai jumpa..” pamitku
Aku pergi.
“siapa tamunya..??” tanya Ki Kwang
“mana ku tahu,, ayo kita lihat..” ajak Dong Woon
Saat mereka datang menemui Yo Seob.
“pantas saja..” ujar Ki Kwang
“hi..!! Yo Seob..” teriak Dong Woon
“hi!!” jawab Yo Seob
“ayo kita pulang..”
“baiklah,, tapi kalian duluan saja. aku mau mengantar dia pulang dulu..”
“okh.. baiklah..”
v
Esok harinya
“anyeong..!!” sapa Hyun Joong
“Anyeong J ”
“kau telah kerja keras kemarin, nanti malam akan ada perayaan keberhasilan acara kemarin.. kau akan datang kan..??”
“baiklah.. J”
“dan kau tahu apa lagi,, nanti malam ada Yo Seob dan teman – temannya.. pasti akan lebih menyenangkan”
“okh iya,, aku baru ingat.. aku harus menyelesaikan laporan kegiatan untuk besok.. sepertinya hari ini aku gak bisa datang.. mianhe.. kapan - kapan saja yah..”
~~tempat latihan dance BEST~~
Doo Joon mengajak Yo Seob bicara ber-2
“kau melewatkan sesuatu yang berharga kemarin…??” kata Doo Joon
“kau melewatkan sesuatu yang berharga kemarin…??” kata Doo Joon
“sesuatu yang berharga apa??” tanya Yo Seob
“kau tahu..kemarin saat ku bilang kau keseleo pada Makki akibat terjatuh latihan,, dia langsung menyusulmu ke parkiran.. tapi saat ku lihat dia kembali lagi dengan wajah yang sedih… dia melihatmu dengan Hani..”
“mwo??”
“kau harus putuskan,,kau harus memilih.. antara Makki dengan Hani shob..”
Tatapan Yo Seob berbalik ke arah Hani yang sedang bicara dengan Hyun Seung.
“kau benar,, aku harus segera memutuskan sesuatu.. jangan sampai ada hati lagi yang terluka..”
“buatlah keputusan yang paling terbaik untuk semua..”
v
Setelah itu, aku tidak pernah menampakkan diri lagi di hadapan Yo Seob. Aku selalu menghindarinya. Sebelum dia tahu ada diriku di sana,aku selalu lebih tahu keberdaannya lebih dulu.
Tapi aku menghindar itu ternyata dirasa oleh Yo Seob. Sehingga dia menemuiku secara mendadak.
“kenapa kau menghindar??” tanya Yo Seob yang muncul secara tiba – tiba dari balik tembok gang dimana dulu ia pernah memberiku cokelat.
“apa maksudmu?? Aku tidak mengerti” jawabku tenang
“kau seolah tidak mau bertemu denganku,,kau menghilang sejak acara seni itu.. kau kemana saja..??”
“aku?? Aku ada kok.. bukan jodoh munghkin.. baiklah sudah dulu aku mau pergi,,aku harus mengerjakan tugas kelompokku.. Permisi..”
Akupun pergi dari hadapannya.
“aku tidak mengerti bagaimana jalan pikirannya..”
v
Esok harinya. Kumpulan pengurus OSIS.
“okh iya.. kemarin kita sudah melaksanakan acara Panggung Seni. Dan kali ini giliran Olahraganya,,” ujar ketua OSIS
“loh kenapa ada acara lagi…??” tanyaku
“namanya juga Porseni, Pekan Olahraga dan Seni,,tapi yang kali ini kita laksanakan adalah Porseni antar sekolah..”
“okh begitu..jadi saat ini kita masih sibuk yah..??”
“betul sekali..okh ya kau jadi Panitia lagi yah…”
“lagi...huh (menghelak nafas) baiklah..”
“acara akan dilaksanakn minggu depan,, jadi siap – siap saja kalian yang menjadi panitia untuk cape,,”
v
Hari minggu pagi.
(“ayo kita jogging,,aku seperti tambah gendut..perutku seperti buncit.. ku tunggu kau di taman kota ok!! ”) sms dari Goo Hye Sun
(“baiklah tunggu aku yah.. ”) balasku
Aku bersiap dengan memakai baju merah yang dipadukan dengan warna hitam dari celana tarining yang ku pakai.
Aku berangkat menemui Go Hye Sun. ku lihat dia yang sedang duduk di bangku taman. Ku hampiri dia.
“hi..!!” salamku
“oh.. hi..!! bagaimana kabarmu selama ini??” jawabnya
“akh..tentu saja baik,, bagaimama dengan dirimu??”
“akupun sama.. ya sudah ayo kita mulai,,”
Kami memulai pagi yang cerah itu dengan 3 putaran taman kota. Lalu saat di jalan Goo menerima telepon dari seseorang
“siapa?? Pasti pacar yah…”
“apaan sih,, katanya dia mau kesini juga… ntar aku kenalin deh…”
“oh yah… benarkah?? Bagaimana kalau dia jadi suka padaku.. kau akan menyesal..??”
“apa??”
“hahaha cuman bercanda… :D ”
Goo terima pesan dari pacarnya itu.
“dia sudah ada di sekitar pohon sana.. ayo ke sana!!”
Saat kami tiba.
“kau..?? apa yang kau lakukan di sini..??” teriakku
“seharusnya aku yang tanya gitu,, ngapain kamu sama pacarku..?” tanyanya balik
“jadi Goo ini pacarmu..??” tanyaku pada Goo Hye Sun
“iya,, kalian sudah saling kenal..?? sejak kapan??” tanya Goo
“sudah lama.. hanya saja aku tidak ingin kenal dengannya…” jawab Ki Kwang ketus
“kau kira aku juga ingin kenal denganmu,,maaf saja yah.. Goo aku mau pergi saja..” ujarku
“lebih baik begitu,,pergilah..!!” kata Ki Kwang
“kau mau kemana Makki??” tanya Goo Hye Sun
“aku mau ke sana,, dah.. ”
Aku pergi meninggalkan mereka berdua.
“ini semua gara – gara kamu...!!” ujar Goo menyalahkan Ki Kwang
“mwo?? Aku tidak ,merasa bersalah.. dia pergi atas keinginannya se mendiri..” jawab Ki Kwang
Sesaat ku tinggalkan Goo Hye Sun dengan Ki Kwang. Datang Yo Seob ke arah taman. Tadinya sih mau disamperin tapi ku lihat dia bersama Hani. Aku terlanjur menghampiri mereka.
“ekh,, Makki.. Anyeong..!!” sapa Yo Seob
“anyeong..!!” jawabku
“ada apa??” tanya Yo Seob
“ehmmm,,begini..aku,,aku,,aku hanya ingin memberi tahumu soal pertandingan futsal di sekolahku,, sekolahmu harus mengirimkan perwakilan,, kalau tidak akan ada denda uang..” jelasku
“okh itu,,ku kira apa.. kalau itu aku sudah tahu..hanya saja kau repot2 memberitahuku.. tapi tetap terimaksih yah,,kau sudah mengingatkanku..”
“Yo Seob ayo kita pergi makan..” ajak Hani
“apa kau mau ikut..??” tanya Yo Seob
“akh,, tida usah..”
“A-Yo lah..”
“aku,,aku mau kembali menemui Ki Kwang dan Goo Hye Sun”
“mereka juga ada di sini??”
“ne,, jadi gamsahamnida,,bye..”
Aku pergi menuju ke tempat Ki Kwang dan Goo Hye Sun.
“kenapa balik lagi??” tanya Goo
“ada pemandangan yang begitu..” jawabku
“begitu bagaimana??” tanya Goo kembali
“dia memang begitu Sayang..aneh..!!” ujar Ki Kwang
“hey..sembarangan..hanya saja tadi itu aku melihat..”
“melihat apa??” tanya Goo penasaran
“mereka lagi berduaan..”
“mereka siapa??”
“yah siapa lagi kalo bukan,, Yo Seob dengan Hani..”
“terus kenapa,,mereka kan pasangan kekasih,,,wajar aja kan..jangan – jangan kamu cemburu yah… idiih ,,Makki ternyata..”
“apaan sih,,gak kok..hanya saja aku kesal pada mereka..karena tadi waktu aku bicara ..gak didengerin..kan sebal kalo digituin..”
“okh begitu..ku kira kau benar cemburu..”
“ayo pergi kita jalan – jalan..” ajak Ki Kwang
“kemana??” tanya Goo
“kemana aja..yang pasti pakai motorku..”
“lalu bagaimana dengan Makki..”
“dia?? Biarin aja di sini.. ntar juga dia balik sendiri..”
“kau ini,, kasihan tahu..aku yang menyuruhnya datang ke sini..masa aku tinggalin dia di sini sendirian..”
“terserah,,aku bosan di sini.. kalau kau tidak mau pergi denganku,,biar aku pulang saja sekarang..”
“ehmmm gimana yah?? iya deh..iya.. tapi biar aku bicara dulu dengannya”
Sebelum Goo bicara padaku. aku bicara duluan.
“kalau kau mau pergi,,aku akan pergi..jadi jangan terlalu terbebani karena tida enak hati padaku.. santai saja..”
“okh,, baiklah.. sampai jumpa lagi yah”
“sampai jumpa J ”
v
“sekarang aku harus kemana..??” tanyaku pada diri sendiri
“ikut saja denganku..” ujar seseorang dari belakang
“akh.. siapa??” lalu ku berbalik ke belakang ternyata itu Hyung Hyun “akh.. Hyung ku kira itu siapa?? J ”
“apa kau tersesat..??”
“tersesat?? Tentu saja tidak..aku hanya bingung saja daripada diam di sini mending kemana??”
“okh,,baiklah ayo kita jalan..”
“mwo??”
“katanya bosan di sini,, yah aku akan mengjakmu keliling taman kota ini..”
“bareng Hyung..??”
“heempt..”
“ber-2..”
“nae..”
“akh,,baiklah kalo begitu…”
Aku bersama Hyung jalan ber-2. Di jalan Hyung membelikan ku sebotol minuman isotonik.
“ini..”
“untukku”
“iya.. J ”
Saat kami melanjutkan perjalanan. Kami ditawari berfoto oleh tukang foto keliling.
“apa kau mau coba?? Ayo foto..” Hyung menarikku ke bawah pohon
“tolong satu.. ambil yang bagus yah..” ujarnya
“baiklah..ayo senyum..” kata si tukang foto
“bagaimana?? Bagus kan??” tanya Hyung
“Bagus apanya.. lihat!! aku tidak tersenyum sepenuhnya.. jadi terliahat aneh!!” jawabku
“haha.. :D ada – ada saja kau..”
“kalian ber-2 sangat serasi.. laki - lakinya Tampan dan perempuannya cantik.. pasangan yang sempurna..”
“mwo??”
“gamsahamnida…” ucap Hyung pada tukang foto
Aku terdiam karena malu.
“sudahlah tidak apa – apa ayo kita lanjutkan perjalanannya,,”
Di jalan aku hanya diam.
“kenapa kau?? Masih kepikiran yang tadi yah.. Tenang saja aku tidak menganggapnya serius kok.. okh iya,,kau kan menjadi panitia pada saat acara panggung seni itu yah??”
“iya.. memang kenapa??”
“tapi kenapa aku tidak pernah melihatmu saat rapat?”
“akh itu.. aku disuruh untuk menemui BEST boyband terkenal itu,,aku disuruh untuk menemukan konsep panggung yang tepat untuk mereka,, untuk itu jadi aku harus bertanya pada mereka.. butuh beberapa hari menemukan konsep yang tepat.. jadi oleh sebab itu aku jarang masuk rapat..”
“okh begitu..”
“kau sekarang jadi panitia lagi di pekan olahraga nanti yah..”
“nae.. sungguh cape..”
v
Saat acara pekan olahraga pun tiba. Aku sibuk dengan mencari – cari pluit, untuk ku berikan pada yang menjadi wasit. Ku cari kesana kemari belum ku temukan. Bayangkan saja aku harus mencari benda sekecil itu ditumpukan benda – benda yang ada di kotak bertuliskan mainan. Aku bertanya tanya untuk apa kotak mainan ada di sekolah??.
“baiklah para hadirin semua.. mari kita saksikan pembukaan acara pecan olahraga hari ini,, para team yang akan mewakili sekolahnya untukbertanding dimohon memasuki lapangan.” Ujar Pembawa acara.
Saat ku kembali dengan membawa peluitnya. Aku melihat BEST berjalan di antara para penonton dengan memakai pakaian seragam futsal. Mereka membuat para remaja histeris. Aku juga dibuatnya bengong.
“makki,, hey makki.. mana peluitnya.. dari tadi yang jadi wasit nanyain terus tuh..” ujar Hyung Hyun
“okh ini..”
Setelah semua team berkumpul di lapangan mereka di suruh untuk membawa kertas undian. Saat ku datang ke meja panitia Yo Seob melihatku, dia tersenynum padaku tapi aku mebuang muka,, berpura – pura tidak melihatnya.
“Makki tolong kau tulis skema pertandingannya di papan pengumuman itu..” kata ketua panitia
“nae..”
“baiklah setiap team silahkan melaporkan angka berapa yang kalian dapatkan saat pengundian tadi..”
Setiap team melaporkan, dan pada saat team dari sekolah Yo Seob melaporkan. Yang menjadi perwakilannya adalah Doo Joon. Aku tersenyum padanya. Saat ku menulis angka di papan Doo Joon bicara
“kau akan mendapatkan kejutan besar..”
Aku berbalik “kejutan apa yang kau maksud..??”
“tunggu saja” Doo Joon
Hari pertama adalah sekolah Hana melawan Nowon. Sedangkan pertandingan team Yo Seob yaitu sekolah High School Hanyoung diadakan besok.
Pertandingan hari ini berakhir dengan score 3-1. Sekolah masing – masing berusaha semaksimal mungkin.
Saat aku pulang Yo Seob datang menghampiriku.
“Kau hebat menjadi seorang yang sangat dibutuhkan..” ujarnya
“gamsahamnida… J ” kataku
“apa kau mau pulang,,?? biar aku antar yah..”
“J tidak usah,, aku bisa sendiri kok.. kau istirahatlah hari ini agar kau bisa bertanding baik esok harinya.. permisi..”
“tapi Makki..tunggu dulu..” dalam hati Yo Seob berkata {begitu susahnya mendapatkan hatimu..apa yang harus ku lakukan agar kau bisa menerimaku??}
v
Esok hari yang telah ditunggu-tunggu.
“baiklah di pagi yang cerah ini akan diadakan pertandingan futsal antara sekolah Kiyoto V.S High School Hanyoung.. mari kita mulai saja pertandingannya..”
Ke-2 team masuk ke Lapangan. Aku melihat Yo Seob yang berpakaian sepak bola begitu tampan. Tak selang beberapa menit setelah diadakan pengundian uang koin. Pertandinganpun dimulai.
Setelah Team dari high High School Hanyoung berusaha mereka ketingglan 1 angka di akhir babak pertama. Score di babak pertama berakhir 4-3.
Kekalahan team dari High School Hanyoung telah selesai saat Jun Hyung membobol gawang Team Kiyoto. Score pun sama sampai pertandingan berakhir. Akhirnya diputuskan untuk adu pinalti.
Tendangan awal dari High School Hanyoung diwakili oleh Jun Hyung. Tendangannya masuk. Tapi pada saat perwakilan dari sekolah Kiyoto melakukan pinalti. Bola pun sama masuk gawang.
Tendangan ke-2 diberikan pada Doo Joon, tendangannya tidak masuk. Tapi keberuntungan masih saja berpihak pada team dari High School Hanyoung. Perwakilan dari sekolah Kiyoto pun tidak bisa membobol gawang yang dijaga oleh Doong Woon.
Dan akhirnya tendangan ke-3 diberikan pada Yo Seob. Bagusnya bola dari tendangan Yo Seob masuk gawang lawan. Tapi sebaliknya bola yang ditendang oleh yang menjadi perwakilan ke-3 team Kiyoto. Bola malah melenceng ke tepi tiang gawang.
Akhirnya semua bersorak untuk keberhasilan dari team High School Hanyoung. Aku ikut senang dan gembira atas keberhasilan mereka di babak penyisihan itu. Pluitpun langsung dibunyikan sebagai tanda berakhirnya pertandingan.
Setelah pertandingan selesai. Doo Joon menghampiriku
“apa kau mau ikut,, kami akan merayakan kemenangan kami malam ini.. bagaimana??” tanyanya
“ku rasa terlalu dini untuk merayakan semua itu,,ingat ini baru awal.. aku tidak ikut..” jawabku
“baiklah..”
“kau kenapa seperti yang tidak suka begitu.. apa kau tidak terima atas perkataanku tadi..??”
“akh.. tidak..aku malah aku sedang memikirkan hal itu.. apa aku batalkan saja untuk malam ini..??”
“terserah,,aku masih ada banyak tugas..aku pergi dulu yah.. permisi..”
Saat sore sekitar pukul 5 sore. Aku sedang menunggu bis, tapi mungkin sudah sore sehingga bis agak telat datang. Tak terasa setengah jam sudah ku tunggu. Lalu ada telefon dari Yo Seob.
[“anyeong..!!”]
[“anyeong..!! ada apa menelfon..??”]
[“aku hanya ingin bicara denganmu,,apa kau sedang santai..??”]
[“mana sempat aku santai..”]
[“jadi aku ganggu nih..”]
[“gkk juga,,dari pada gak ada yang nemenin..”]
[“kau sebenarnya dimana?? Rumahmu bukan dekat jalan raya kan,, tapi kenapa ada suara kendaraan..??”]
[“aku baru mau pulang,,sedang di halte..”]
Tiba- tiba Yo Seob menutup teleponnya begitu saja tanpa bicara sesuatu.
“dia ini kenapa.. sungguh tidak sopan menutup telepon begitu saja..” ocehku di pinggir jalan
Tak selang beberapa menit aku mengoceh. Datang seorang dengan motor trend saat itu dan memakai helm berwarna Hitam.
Saat dia mebuka helmnya, itu ternyata Yo Seob.
“kau ini..” kata Yo Seob
“aku tak mau bicara denganmu.. kau orang yang sungguh tidak sopan..” ujarku
“tapi aku menutup teleponnya itu karena aku ingin menjeputmu disini.. aku sungguh khawatir padamu..”
“tapi tetap saja aku tidak mau bicara denganmu lagi…”
“loh kok gitu..”
“kau datang sia – sia,, aku yakin sebentar lagi juga akan datang bis.. jadi kau pulang saja..”
“dasar kau si Tomboy”
“apa urusannya..??”
“seharusnya dulu aku panggil kamu itu si Tomboy..”
“apa maksudmu sih..??”
“aku masih ingat waktu dulu.. kau sering bermain permainan yang biasa cowo lakuin.. dan kau.. (mendekati wajahku) ikut dalam pertandingan..”
“lalu..” dengan gugup
“dan ku buatkan itu untuk nama panggilanmu”
“tidak apa-apa..aku juga punya nama panggilan untukmu”
“baiklah.. jadi benar kau tidak mau ikut denganku.. jika kau percaya bis itu akan datang kemari.. lihat jam ku kira hari selasa dan jumat biasanya bis selalu pulang jam 7 malam..”
Saat ku lihat jam tanganku.. jarum panjang sudah menunjukkan pada angka 3 dan jarum pendek sudah mennunjukkan pada angka 7. Aku takut kalau perkataan Yo Seob benar kebenarannya.
“jadi bagaimana?? Apa kau mau ikut..?? aku menawarkan ini untuk yang terakhirkalinya.. ini sudah malam,,suhunya pun semakin dingin,,kalau kau tidak mau ikut,,sebaiknya aku pulang duluan.. kalau kau diam berarti kau tidak mau yah.. baiklah aku duluan yah.. sampai jumpa.. J ”
“hey,,,hey tunggu..aku bagaimana seorang laki – laki meninggalkan seorang perempuan di saat malam dan di tepi jalan begini,,bukankah itu bukan sesuatu yang menunjukkan perbuatan yang dilakukan oleh seorang pria sejati,,”
“tidak usah alasan aku sudah tahu kok..apa benar kau berubah pikiran..??”
“aku berubah pikiran,,aku ikut.. jujur aku tidak mau sendirian di sini,,aku takut kalau kau pergi nyawaku bisa terancam..”
“okh iya..yah,,pasti diluar sini ada banyak orang yang ingin membunuhmu karena kau jelek..”
Aku memasang muka yang kesal dan marah.
“baiklah..biaklah..aku cuman bercanda.. ayo naik..”
Saat aku akan naik. Yo Seob malah turun dari motornya dan melepaskan jaketnya.
“disini dingin,,kau akan masuk angin jika kau tidak memakai baju yang hangat..” ujarnya sambil memakaikan jaket padaku
“lalu kau bagaimana??”
“tenang saja aku masih kuat dingin.. ehmmm..kau kenapa mukamu memearah begitu..”
“apa?? Tidak.. aku..aku hanya kedinginan iyah..aku kedinginan.. emang beginilah kulitku,,jika terkena angin dingin..”
“okh beigtu..”
Yo Seob mengantarkan aku sampai rumah.
“gamsahamnida.. J ”
“sama – sama..kau masuk sana..”
“iya.. tapi kau pergi saja duluan..”
“tidak aku harus melihatmu sampai rumah dengan selamat.. masuklah,, jika kau sudah masuk baru aku akan pergi,,”
“kau ini sungguh keras kepala yah…”
Aku masuk ke dalam rumah,, saat ku memebuka pintu rumah dia masih saja melihatku dari kejauhan. Aku sungguh tidak enak hati padanya. Aku masuk rumah dia menyalakan mesin motornya itu. Dan pergi. Lalu ku sms dia.
(“gamsahamnida.. J sungguh aku tidak tahu bagaimana caraku untuk membalas kebaikanmu itu.. aku sungguh minta maaf padamu.. mianhe”)
(“teraktir aku besok..”) dia membalas
(“hahaha :D,,hanya itu..?? baiklah.. itu makh kecil..”)
(“sebenarnya ada 1 lagi,, tapi aku tahu kalau kau pasti tidak mau mewujudkannya..”)
(“memangnya apa..??”)
(“ku tunggu besok sepulang dari pertandingan..”)
Aku masih penasaran apa yang ingin dia pinta dariku.
v
Esok harinya J
“^^,, kau datang..??” tanyaku
“tentu saja..aku tidak ingin melewatkan sesuatu yang geratis seperti ini..” kata Yo Seob
“hahaha :D,,kau ini..”
“aku senang..”
“mwo?? Aku tidak mendengarnya tadi.. apa yang kau bilang..”
“aku..senang..karena bisa melihatmu tertawa sepuas itu di hadapanku..”
“sudahlah…jangan merusak suasana..”
“OK!! baiklah… ya sudah kalau kau sudah selesai dengan pekerjaanmu,, ayo kita makan..”
“sabar.. aku masih harus membereskan semua ini..”
“akh.. kelamaan..biar aku bantu..”
“hey jangan…” buku yang sudah ku tumpuk dan akan ku bawa ke lemari yang ada di ruang OSIS malah di rebut oleh Yo Seob. Lalu ku berusaha untuk membawa kembali buku itu. Yo Seob pergi dengan membawa buku itu.
“kau jangan ikuti aku,, kau bereskan saja yang ada di sana.. biar kita bisa makan secepatnya..”
“uhh.. baiklah..”
Setelah semua selesai. Aku minta izin pulang pada ketua OSIS. Dan ketua pun mengizinkannya.
Aku pergi dengan Yo Seob. Aku menyuruhnya untuk ke rumah makan mie ramen yang ada dekat dengan stasiun bawah tanah. Maksudnya sih biar aku bisa pulang cepat tanpa harus jalan jauh lagi.
“kita makan di sini..??” tanya Yo Seob
“iya..apa kau keberatan..” tanyaku balik
“akh.. tidak jangan cepat menyimpulkan begitu akh….”
“ayo masuk..”
Kami duduk dekat jendela dan pintu restaurant yang terbuat dari kaca.
Kami memesan makanannya. Sebenarnya jenis makanan yang di sajikan sama saja berbentuk mie, tapi yang menjadi pembedanya adalah rasa, tampilan dan bentuk sajiannya. Kami putuskan nutuk memesan 2 mangkuk mie ramen extra pedas dengan minumannya yaitu es teh manis.
“apa kau sering datang ke sini..??” tanya Yo Seob
“heempt.. kenapa??” ujarku
“tidak,,”
“apa kau tidak suka aku ajak teraktir ke sini..”
“tidak,, bukan..bukan itu.. aku sedikit agak tidak suka yang pedas”
“okh,, tapi aku sudah terlanjur pesankan itu untukmu,, jadi bagaimana..??”
“kau gantikan makananku,,”
“apa?? Enak aja,, gakk bisa.. salahmu juga tadi kenapa kau biarkan aku memesan itu untukmu..”
“kaunya juga yang tidak tanya-tanya padaku..”
“jadi maksudmu.. ini semua salahku.. iya.. akh pokoknya makanan yang aku udah pesan harus dimakan,, kalau tidak.. aku jamin kau takkan pulang selamat..”
“akh.. aku takut..” ledek Yo Seob
“kau malah ngeceng lagi.. nah itu sudah datang makanannya.. kau harus makan yah..”
“aku tida mau,, kau ambil lagi sana..”
“jangan,, tidak usah.. pelayan kau sudah bisa pergi.. (pelayan malah melamun) hey,, aku bilang kau sudah bisa pergi.. aku akan adukkan ini untukmu.. ayo buka mulutmu…”
“aku tidak mau..”
“buka!! Makan ini” ku paksakan makanannya agar masuk ke mulutnya walau mulutnya itu sudah tertutup rapat,, tapi tetap saja ku paksa dia agar dia makan.
Saat suapan pertama masuk mulutnya. Dia merasa sudah kepedasan. Keringat di wajahnya bercucuran.
“hahahha J cowok gak kuat pedas,, apaan.. gak maco banget.. kau payah..”
“apa?? kau bilang aku payah.. tarik ucapanmu itu yah.. aku yakin bisa memakan semua ramen ini,, tanpa mengeluh sekalipun..”
“apa benar?? Janji seorang laki – laki itu harus ditepati loh.. jangan sampai kau dikatakan sebagai laki – laki munafik.”
Dia memulai memakan ramennya. Saat ditengah sela makan aku bicara padanya
“apa kau sudah merasa lelah..??”
Dia menggelangkan kepalanya.
“baiklah lanjutkan saja mankannya..”
Saat aku akan memakan suapan terakhirku aku lihat Yo Seob meminum air kuah ramennya itu langsung pada mangkukknya.
Aku hanya bisa melihatnya sambil melamun. Aku terdiam sejenak.
“ya ampun..” ujarku yang takjub padanya
“kau harus menarik ucapanmu itu..” ujar Yo Seob
“baiklah.. aku mengakuimu kalau kau memang cowok yang maco.. ahihihi J ”
“diam.. gak ada yang lucu tahu..”
“iya.. iya mian.. minum dulu..” aku beri dia minum dan menegukan untuknya. Dari kejauhan ternyata Hani melihat entah kenapa dia datang di saat kami sedang ber-2 an. Dia masuk ke dalam kedai dan berteriak – teriak.
“okh.. jadi gini.. sahabatku pacaran dengan pacarku,, kalian ini keterlaluan yah.. Makki apa kau sudah gila.. dia itu sudah punya pacar kenapa masih aja kamu embat dia.. kau ini perusak hubungan tahu.” Marah Hani
“hey,, jaga yah mulut kamu.. aku gak ada apa – apan sama dia.. “ pembelaan dariku
“lalu kenapa kamu menegukan air kepadanya..”
“karena dia kepedesan.. apa salahnya,,”
“hah,, alasan.”
“emang itu alasanku.. gak ada yang di umpetin..”
“Makki sungguh aku ingin sekali mengtakan ini sewaktu dulu.. aku enek liat kamu tahu.. aku benci kamu yang so.. yang suka rebut pacar orang..kau ini tidak cantik jadi jangan pernah berharap untuk mendapatkan pacar seperti Yo Seob”
Aku hanya terdiam setelah ku dengar perkataan kasar dari Hani. Aku tidak menyangka pergaulannya selama 4 tahun terakhir in mebuat prilakunya menjadi buruk.
“kau bilang apa Hani,,?? Kau ini seorang perempuan… perempuan itu seharusnya baik tutur katanya. Tapi kenapa kamu berkata kasar pada Makki,, apalagi Makki adalah sahabatmu..” bela Yo Seob
“sahabat..?? sudah tidak lagi.. teman pun aku tidak mau.. aku tidak mau melihatnya lagi..” ujar Hani. Setelah dia selesai bicara dia mengangkat segelas air minuman yang tadi kuberikan pada Yo Seob. Dengan percaya dirinya Hani menumpahkan air itu ke depan mukaku. Dan membuat wajah dan baju seragamku basah.
“ini sungguh keterlaluan.. Hani ikut aku..” Yo Seob menarik Hani ke luar.
“lepaskan..” teriaknya
“aku sudah cape dengan perlakuanmu itu,, aku cape jadi pacarmu.. kau ini manja.. aku gak suka dengan perempuan sepertimu.. berkata kasar pada orang.. kurang hormat pada orang lain..dan kau juga sombong. selama jadi pacarmu itu aku malu sekali tahu.. jadi sebaiknya kita putus saja..”
“tapi sayang..”
“jangan pernah panggil aku sayang lagi,, kita sudah tidak ada hubungan lagi mengerti..”
Yo Seob pergi meninggalkan Hani. Dan datang menghampiri Makki.
“apa kauk tida apa – apa??” tanya Yo Seob
“tidak,, sudahlah.. aku mau pulang..”
“iya baiklah.. akan ku antar kau..”
“tidak usah..”
“jangan begitu.. aku jadi tidak enak padamu.. apa kau tidak marah..??”
“untuk apa marah.. dia melakukan yang biasa dilakukan oleh seseorang yang sedang cemburu.. aku mengerti apa yang dia rasakan..”
“kau terlalu baik Makki.. akan ku antar kau pulang..aku tidak peduli,, mau atau tidaknya,,tetap saja aku harus mengantarmu pulang..”
Dia memaksaku untuk diantar pulang. Karena hanya diam, dia menarik tanganku.
“tidak usah..” sambil melepaskan tangan
“cukup sudah.. aku sudah muak untuk hari ini,,aku hanya tidak ingin ada masalah lagi..” teriak Yo Seob sambil berlinang air mata
“kau..”
“mian.. aku malu.. dengan wanita itu.. dia itu keterlaluan.. dia itu sering berbohong padaku.. sifatnya yang manja menambah enek,, ditambah lagi… sebenarnya aku tidak menyukainya,, tapi aku itu menyukai…”
“sudahlah,, itu bukan urusanku.. aku harus pergi..” potongku dan aku pergi langsung naik bis.
v
Di rumah
“Apa yang terjadi??” tanya omma Makki
“tidak ada umma..” jawabku dengan nada datar
“ada apa dengan anak itu akhir – akhir ini dia semakin aneh..”
Di rumah aku terus saja menangis atas kejadian tadi sore dan aku juga berpikir, sebenarnya aku tahu apa yang akan dikatakan Yo Seob padaku,, aku sengaja momotong pembicaraannya karena aku tahu perkataan Yo Seob akan membuat Hani marah padaku.
v
Aku terus saja menghindar dari Yo Seob. Karena aku takut kalau suatu saat nanti Hani akan datang padaku untuk melabrakku.
Aku juga merasa bersalah pada Yo Seob karena atas perbuatanku itu mereka menjadi putus. Saat aku sedang sendiri menunggu Hyung Hyun Joong datang Yo Seob.
“anyeong!!” sapanya
“anyeong!!” aku berdiri dan menundukan kepala
“apa kau mau pergi?? Sebenarnya aku ingin sharing denganmu??”
Aku kembali duduk
“apa kau menunggu Hyung Hyun??”
Aku hanya menganggukan kepala
“sebenarnya aku tahu cinta tidak bisa dipaksakan.. oleh sebab,, itu aku tidak ingin kalau hubunganku dengan Hani terus berlanjut,, karena hal itu akan semakin menyakitkan.. jadi kau tidak usah merasa bersalah..”
“bagaimana dengan Hani??” tanyaku
“Hani.?? Aku rasa lama kelamaan dia akan merasa baikan.. dan dia akan tahu kalau aku bukanlah laki – laki yang memang baik untuknya..”
Dari balik gerbang muncul Hyung Hyun Joong dan teman- temannya.
“Makki.. kau masih di sini.. apa kau menungguku??” tanya Hyung
“J” aku hanya tersenyum
“kau ini,,kan bisa kau menungguku di rumah tidak usah seperti ini.. mian..”
“tidak apa – apa.. aku kan yang membutuhkan pertolongan.. masa Hyung yang datang ke rumah..”
“iya.. ehmm.. Yo Seob juga ada di sini..”
“iya.. baiklah aku pergi dulu.. kalian masih punya acara kan.. aku permisi..” ujar Yo Seob
“baiklah ayo kita pergi..” ajak Hyung
v
Setelah beberapa hari diadakan babak penyisihan. Ternyata yang menjadi tim pemenangnya adalah team High School Hanyoung. Dengan kemenangannya 2-1 melawan sekolah Kirin.
Yo Seob juga menyumbangkan tendangan golnya itu.
Aku semakin kagum dengannya. Begitu banyak prestasi yang dimiliki dan yang dihasilkannya. Yang membuat penasaran padanya adalah apa yang menjadi kunci suksesnya.
Saat pertandingan selesai dan aku sedang mengangkat papan score, Yo Seob datang
“apa kau sedang sibuk..??” ujarnya
“lihat saja.. apa kau tahu apa yang sedang aku lakukan kan..”
“iya aku tahu..”
“kalau kau tahu kenapa masih pake tanya.. awas minggir ini berat tahu.. aku harus cepat membereskan ini semua kalau tidak aku akan pulang sore lagi..”
“santai saja.. kalau kau pulang sore aku siap untuk menjeputmu..”
“tidak usah gamsahamnida.. J.. kalau kau tidak mau membantu,,aku mau pergi dulu.,, minggir..!!”
“ok,, baiklah..”
Saat ku bawa papan score itu, aku sengaja kibaskan papannya ke badannya.
“aaaawww… sakit tahu..” teriaknya
“okh mian.. aku tidak sengaja..aku mau belok tadinya.. tapi terkena kamu… mianhe.. J”
“alasan saja kau.. katanya mau buru – buru tapi kenapa kau masih di sini saja..”
“kau yang membuatku ada di sini.. dari tadi kau mengajakku bicara terus..”
“kata siapa??”
“sudahlah.. “ aku pun pergi
** setelah semua pergi dan tinggal aku sendiri di sekolah. Karena dalam urusan beres – beres aku yang paling lelet. Saat aku berjalan di koridor dekat dengan ruang IPA aku mendengar jejak kaki yang seperti mengikutiku. Awalnya sih biasa saja, tapi saat ku ingat kalau ada banyak gosip mengenai kisah horor di balik ruang itu. Buluk kudukku mulai naik. Jajak kaki terdengar semakin terdengar. Dari jalan biasa, aku mulai jalan cepat dan akhirnya aku berlari. Aku berlari dan aku merasa yang mengikutiku itu juga ikut berlari. Saat aku sampai di depan gerbang aku mulai berani untuk melihat ke belakang. Ternyata aku tidak melihat siapa pun. Dan saat ku berbalik lagi Yo Seob muncul begitu saja.
“akhhh..” teriakku
“kau kenapa..??” tanyanya
“kau kenapa?? (dengan nada meledek) kau ini aku tidak suka gayamu menakut - nakuti..”
“apa maksudmu..?? sungguh aku tidak mengerti..”
“jangan pura – pura bohong deh.. aku tahu kok.. kau mengejar – ngejarku saat di ruang IPA tadi kan..”
“ruang IPA..?? apa sih yang sebenarnya kau katakan sungguh aku tidak megerti.. baru juga tadi aku tiba… bagaimana bisa aku mengejarmu di sana.. pegang dahiku.. apa berkeringat. Kau tahu sendiri kan kalau aku sudah berlari aku biasa mengeluarkan keringat yang begitu banyak..”
Saat ku pegang dahi dan wajahnya
“kok tidak basah yah.. lalu kau ada di sini.. jadi yang mengejarku tadi itu siapa?? Jangan – jangan beneran hantu lagi..” wajahku berubah menjadi ekspresi pucat dengan ketakutan. Langsung saja dengan reflex aku memeluk tangan Yo Seob.
“akh…. Tidak bagaimana ini..?? aduuh..”
“sudah tenanglah..”
“tenang bagaimana bisa aku tenang.. malam ini aku pasti tidak bisa tidur.. aduuh..”
“ayo pulang.. setidaknya kalau kau di rumah kau mungkin akan merasa aman..”
“ya sudah cepat,, aku takut niih..”
“ya lepaskan dulu dong..”
“ekh.. mian..”
Ternyata malamnya benar saja aku tidak bisa tidur. Semua keluargaku sudah tidur. Lalu kutelfon saja Yo Seob mungkin saja dia masih bangun. Setelah ku pencet nomornya dan menunggu beberapa saat ternyata dia mengangkatnya.
{“anyeong..”} sapaku
{“anyeong..”} jawabnya
{“kau belum tidur..”}
{“kau sendiri??”}
{“aku masih takut.. dengan kejadian tadi sore..”}
{“sudah ku duga..”}
{“maksudmu??”}
{“sebenarnya aku menunggu telfonmu dari tadi..”}
Aku diam setelah ku dengar dia bicara itu
{“apa kau masih ada di sana?? Kalau begitu aku tutup yah telfonnya”} ujarnya
{“jangan.. jangan..”}
{“lalu apa yang ingin kau bicarakan??”}
{“apa saja.. asal kau tunggu aku samapai aku tertidur..”}
{“bagaimana aku bisa tahu kalau kau sudah tidur atau belumnya..??”}
{“nantinya juga kau tahu sendiri..”}
{“baiklah mari kita membicarakan masa SD kita waktu dulu..”}
Pembicaraan Yo Seob yang panjang lebar. Membuatku tertidur dengan cepat.
v
Esok harinya
Ku bangun kesianga. Aku bergegas memakai seragam sepatu, wah pokoknya siap – siap sekolah. Saat aku mau berangkat Umma memanggilku.
“mau kemana??” tanyanya
“yah sekolah lah omma..” jawabku
“bukannya sekarang hari libur..??”
“benarkah..?? (ku lihat kalender di rumah, dan ternyata hari itu memang hari libur,, tanggalnya merah) aduuh… aku sudah cape – cape siap – siap sekolah.. ekh malah gak jadi sekolahnya.. nyebelin…-_-”
“sudahlah.. ganti pakaian seragammu itu,, dan segeralah bantu Umma di kebun…”
“baiklah umma..”
Setelah ku ganti pakaianku, aku langsung membawa sekop untuk menggali tanah
“kau tanam saja bibit tanaman bunga itu di poli bag..!!”
“baiklah Umma..”
Ku kerjakan semua yang di perintahkan Umma. Mulai dari menanam bibit, menyiram pohon, memberikan pupuk, sampai dengan menggali lubang dengan sekop untuk anak pohon mangga. Hari yang melelahkan, tidak terasa pekerjaan itu memakan waktu setengah hari. Hari sudah siang. Aku masuk rumah. Ada banyak sms datang. Dari temen sekelasku dan salah satunya dari Yo Seob.
(“kau ada acara…??”) tanya Yo Seob
(“maaf baru dibales.. aku tadi baru selesai berkebun sama Ummaku. Ku rasa tidak ada… memangnya ada apa??”) balasku
(“tidak apa.. aku hanya ingin mengajakmu jalan – jalan bareng anak yang laen dan memberitahumu mengenai sesuatu..”)
(“anak yang laen yang mana??”)
(“anak BEST.. kita biasa ngadain acara-acara kaya gini..”)
(“benarkah aku di undang..?? aku baru tahu kalau kalian punya ritual sendiri..”)
(“ritual.. hahaha :D ada2 saja kau ini.. nanti ku tunggu kau di tempat biasa BEST latihan dance.. ok!!”)
(“baiklah.. ku kira aku bakalan di jemput.. hehe”)
(“jangan berharap..”)
Kami menyudahi sms-an kami. Tidak terasa jam sudah menunjukkan jam 2,,
“Makki.. mandi..!!” teriak umma Makki
“ne omma.. tunggu sebentar” jawabku
Aku bersiap dan berangkat pergi. Aku memakai pakaian kasual yang biasa dengan celana panjang warna hitam dan t-shirt putih bergambarkan jam Big Bang. Dengan pelengkap jaket hitam dengan kantung di bagian bawah seperti potongan pakian jas seorang pegawai. Dan tak lupa aku pakai sepatu warior hitam putih. Aku sampai dengan naik bis yang menempuh dua halte. Aku memutuskan untuk membelikan makanan dahulu untuk dibagikan pada anak2 yang lain.
Ternyata aku datang 1 jam lebih lama. Saat ku ketuk pintu dan Hee Sun membukakan pintu.
“anyeong Hee Sun.. mianhe aku terlambat..”
“anyeong.. tidak apa.. kau masuklah..”
“gamsahamnida.. J ”
Saat ku masuk dan aku teriak
“anyeong.. mianhe aku terlambat.. mari kita lanjutkan acaranya..”
Saat ku lihat sekitar. Kenapa member BEST dan yang lainnya seperti Hee Sun, Hani, dll, tidak merasa senang. Malah ku lihat mata Hee Sun berkaca – kaca seperti orang yang mau menangis
“ada apa..?? apa semuanya baik??” tanyaku
“kay terlambat..” ujar Hyung Seung
“maksudnya??”
Saat itu Hani menangis tersedu – sedu.
“sebenarnya ada apa?? Tolong kalian jelaskan padaku.. aku sungguh tidak mengerti.. Yo Seob..??” tanyaku
Hee Sun menarikku dan bicara
“kau harus mengerti,, BEST memanggil kita karena mereka ingin berpamitan..” jelas Hee Sun
“berpamitan..?? berpamitan untuk apa?? Memangnya mereka mau kemana??” tanyaku penasaran
Lalu Yo Seob datang
“bisa kau tinggalkan kami berdua..” ujar Yo Seob pada Hee Sun
“apa maksud yang dikatakan Hee Sun tadi..??”
“dengarlah.. kami.. maksudku BEST mendapat tawaran untuk debut…”
“okh …itu.. ku kira apa.. itu bagus kan.. lalu apa yang menjadi masalahnya..??”
“kami harus dikarantina.. dan training..selama 5 tahun..”
“MWO??” makanan yang telah ku bawa terjatuh. Aku terdiam sejenak. Dan aku mengambil nafas dengan sekuat kuatnya. Aku hanya mencoba untuk tersenyum agar suasananya tidak semakin tidak mengenakkan.
“ehmm.. aku sangat terkejut.. itu mebuktikan kalau kau memang pantas.. yah.. apa boleh buat.. semoga sukses.. okh bagaimana dengan pelajaranmu nanti yang 1 tahun lagi..??”
“tenang saja.. soal itu.. kami disediakan bidang bagian edukasi.. oh ya.. 5 tahun nanti kau mau kemana??”
“aku akan masuk Universitas..”
“ehmm tapi kita akan berpisah lama..” Yo Seob semakin sedih
“iya aku tahu..aku akan selalu mendoakan kalian semoga saja kau dan teman2mu sukses dan baik – baik di sana..yah.. J.. itu kan hanya 5 tahun.. bagiku,, itu terbilang sebentar”
Mataku sudah berlinang air mata…
“wah.. saking ikut bahagianya.. aku sampai menangis terharu.. huh…” serentak Yo Seob memelukku
“aku akan merindukanmu.. jangan pernah kau lupakan aku..” ujarnya sambil menangis
“tentu saja tidak akan.. kita kan teman..”
“sebenarnya kami akan dijemput besok pagi..”
“apa kau mengharapkanku ada di sana..??”
“iya..” lalu dia lepaskan pelukannya
“okh yah.. aku bawa makanan tadi.. tapi kau malah membuatku membuangnya.. jadi semuanya terbuang begitu saja.. dan kau malah berbohong padaku.. katanya.. kau mau mengadakan acara ritualmu..?? kapan??”
Yo Seob tertawa untuk menghibur.
“kau ini ada – ada saja yah.. kita sedang sedih karena kita akan berpisah,, kau malah bercanda..” ujarku sambil menhapuskan air mata
“Perpisahan bukan berarti kehilangan.. hanya batas tipis antara kisah dengan kenangan..” katanya
“waw.. kata – kata yang indah.. kau dapat dari mana..??”
“entahlah.. ku kira aku mendengarnya dari seseorang..ayo kita bangkitkan suasana yang indah untuk terakhir kalinya.. tentunya di hari ini..”
Kami mulai bangkit dari kesedihan perpisahan ini bukan berarti perpisahan untuk selamanya.
“mari kita makan..” ajak Yo Seob pada teman yang lain..
“mana bisa.. ujar Dong Woon
“jangan sedih.. ada pertemuan pasti ada perpisahaan..dan jika kita saling berpisah kita pasti saling bertemu lagi..” sambungku
“J” semua tersenyum
“baiklah.. Makki apa yang kau bawa??” ujar Doo Joon
“aku bawa daging..” jawabku
Saat makan
Yo Seob itu sangat jahil..dia malah mencuri makanan bagian Hyun Seung.
“kau ini..” marah Hyun Seung
“tidak apa- apa kan.. sekali saudara tetap saudara” kata Yo Seob
“iya tapi harus ada batasannya dong..” sambil membawa kemabali daging yang akan digigit
“hahaha kalian ini.. tenang masih ada kok..” ujarku
“dia memang selalu begitu.. dia sering mencuri makanannya.. dan kami itu dilarang membawa permen atau cemilan ke rumah..” ujar Joon Hyung
“kenapa??” tanyaku
“karena pasti akan hilang..”
“hilang kemana??”
“dimakan oleh Yo Seob lah.. hahahha :D”
“hahaha.. ada – ada saja…”
“jangan ceritakan itu padanya… aku kehilangan muka nanti di depannya..” sambil mencekik Joon Hyung
“dank au tahu apa lagi.. dia itu suka sekali makan.. lihat saja tubuhnya.. lebih berisi disbanding member-member yang lainnya..” sambung Joon Hyung walau masih saja di cekik
“hahaha..:D” suasana kembali seperti biasa
v
Esok harinya.
Aku bangun kesiangan. Aku melihat jam wekerku dan ternyata jarum jam sudah hampir kena angka 7. Aku terkjut dan terburu- buru bangun. Setelah bangun dari kasur aku langsung ke toilet untuk gosok gigi dan setelah itu berganti baju. Untuk tiba di krumah Yo Seob aku harus menempuh 2 halte bis. Dan itu membuang buang waktu. Dna bisa membuatku terlambat. Akhirnya aku putuskan naik speda dan memotong jalan.
**tempat Yo Seob**
“ayo berangkat..” ajak sopir yang akan mengantarkan BEST training
“tunggu sebentar oppa.. kami sedang menunggu seseorang..” jawab Yo Seob
“iya oppa.. apa Makki akan datang..??” ujar Doo Joon
“aku yakin..”
** di tempat Makki
Aku bersepedah melewati gang gang rumah yang sangat sempit. Aku mebuat kacau suasana yang ada di sana. Banyak benda aku tambrak. Akhirnya aku sampai. Tapi apa yang ku dapat. Bis mulai akan berangkat.
“tunggu.. Yo Seob..” teriakku
Yo Seob pergi begitu saja. Aku menyusul bis itu.
“Yo Seob itu lihat..” ujar Dong Woon
“mwo?? Makki..” Yo Seob membukakan jendela bisnya. Dan melambaikan tangannya. Aku juga melambaikan tanganku.
“aku tak menyangka.. kita berpisah sampai di sini.. aku janji aku akan berhasil saat kau melihatku nanti.
~~~~~~ 5 tahun kemudian ~~~~~~
## di acara Talkshow suatu stasiun TV ##
“terimakasih permisa semua masih menyaksikan acara kami,, langsung saja kita sekarang kedatangan seseorang yang memang sudah terkenal akan desain – desain rumah mewahnya.. beliau sudah 5 tahun belajar di AS,, sebenarnya beliau orang asli dari Jepang.. mari kita sambut Horikita Makki..”
“silahkan duduk..” ujar host
“gamsahamnida..” jawabku
“pasti anda merasa lelah setelah perjalan yang jauh dari sana..??”
“tidak juga..”
“pasti berat yah perjalanan menuju kesuksesan,,?? Apa yang menjadi motivasi anda saat itu??”
“memang berat kalau ingin menjadi seseorang yang sukses..perkataan orang – orang bahwa sukses itu perlu pengorbanan adalah memang benar adanya.. dan yang menjadi motivasiku adalah aku ingin sekali menepati janjiku pada seseorang,, agar dia bangga padaku..”
“apakah itu adalah orangtua anda..??”
“bukan..”
“lalu siapa??”
“seseorang yang memahamiku.”
“mungkin pacar anda yah..”
“hahah J saya belum punya pacar..”
“tentu saja..mungkin itu adalah seseorang yang memang sangat beararti untuk anda..ehhmm..kami dengar.. desain2 dan rancangan2 bangunan yang anda gambar semua sudah terbangun sedemikian rupa..”
“tidak semuanya..” sambil termenung
“maksud anda.. apa masih ada desain rumah yang memang anda belum bangun..”
“iya.. apa bisa anda jelaskan bagaimana desain rumah itu..”
“baiklah.. kebetulan saya membawa gambarnya…”
Aku menunnjukkan gambar tua yang memang gambar itu dibuat saat aku mulai bercita – cita sebagai arsitek. Gambar itu masih terlihat agak utuh di atas kertas putih yang berwarna agak kekuning kuningan.
“ini adalah gambar rumah pertamaku, dan gambar ini lah yang membuatku jatuh cinta pada dunia Arsitek.”
“bagus sekali. Sungguh bakat yang hebat, SD sudah bisah menggambar yang seperti ini..boleh kami tahu.. kapan anda menggambar itu.. dan untuk apa??”
“saya menggambarnya saat SD,, awalnya sih iseng tapi ternyata itu adalah saat aku tahu kalau bakatku itu adalah mendesain dan mendekor..saat itu saya bermimpi kalau saya ingin membuat rumah ini untuk tempat berlindung saya dengan keluargaku..”
“anda belum menikah karena anda masih muda.. punya pacar kan tidak ada salahnya..”
“hahaha :D … memang.. tapi saya hanya ingin fokus pada karir saya dulu dan ingin terus mengembangkan bakat saya..”
“benarkah.. baiklah mari kita sambut “BEAST” untuk tampil di panggung kecil kita saat ini..”
Beberapa pemuda dengan pakaian hitam putih style yang amat handsome masuk panggung. Mereka menyanyikan lagu “Beautifull Official” saat di bagian reff:
“So beautiful my girl
Oh oh girl oh oh girl sigani jinado
Nuguboda naega deo deo deo my girl
Neoreul akkyeojulge my girl modu da julge
U U
Neo U neoege U
oh oh
Eege oh oh
Oh oh girl oh oh girl sigani jinado
Nuguboda naega deo deo deo my girl
Neoreul akkyeojulge my girl modu da julge
U U
Neo U neoege U
oh oh
Eege oh oh
(niga eodi itdeun dallyeo gal su isseo
I always think about you)
Jigeumboda naega deo deo deo
my girl
Neoreul saranghalge my girl
You you you my girl
U oh beautiful
U so beautiful
U my beautiful
Nothing better than you
Oh beautiful
I always think about you)
Jigeumboda naega deo deo deo
my girl
Neoreul saranghalge my girl
You you you my girl
U oh beautiful
U so beautiful
U my beautiful
Nothing better than you
Oh beautiful
U so beautiful
U my beautiful
Don’t be shy girl”
U my beautiful
Don’t be shy girl”
Mereka menunjuk ke arahku. Aku yakin aku kenal mereka. Setelah mereka perform yang sangat menakjubkan.
“sungguh menakjubkan.. mungkin setelah melihat mereka tampil anda akan merasakan perbedaan.” Ujar pembawa acara
Mereka duduk. Tapi salah seorang masih berdiri dan berkata
“anyeong.. apa kabar…?? Sudah lama kita tidak bertemu..”
“anyeong.. apa kita saling kenal??” ujarku sambil kebingungan
“Dasar Tomboy.. pakaianmu masih saja seperti laki- laki semenjak kita terakhir bertemu dulu pun kau begitu.. dan juga ingatanmu itu masih saja buruk yah..”
“mwo..?? pasti ini tidak mungkin.. apa benar kau Small Head Terminator..??”
“iya..” dia mendekat dan memegang bahuku “bagaimana kabarmu..??”
“aku baik.. bagaimana dengan kalian??”
“kami juga baik..”
“kalian sangat hebat.. dan bisa seterkenal ini..”
“kau juga.. aku lihat kau sekarang sudah menajdi orang yang sukses..??”
“tentu saja..”
“apa usahamu itu adalah janjimu padaku..”
“hehehe..”
“kenapa tertawa??”
“tidak.. aku hanya tidak percaya saja..”
“baiklah kalian bisa duduk.. apakah ada yang ingin dikataka Noona Makki pada Yo Seob??” ujar pembawa acara
“apa kau tahu betapa bangganya aku padamu.. kau tumbuh lebih baik daripdaku..”
“hahaha..”
“dan Yo Seob apa ada kata – kata yang ingin disampaikan..??” tanya pembawa acara
“aku ingin menagih janjimu..”
“janji?? Yang mana??”
“kau telah berjanji akan mengabulkan sesuatu yang aku inginkan atas imbalanku saat ku bawa Hani ke acara itu..”
“akh.. yang mana??” sambil berfikir
“o iya,,,, yang itu… saat kita pertama bertemu setelah 5 tahun berpisah..”
“o iya,,,, yang itu… saat kita pertama bertemu setelah 5 tahun berpisah..”
“iya..”
“kau masih saja ingat yang seperti itu..”
“kau juga lupa yah.. aku tidak mau ketinggalan pada yang gertais – geratis… janji itu masih berlaku kan??”
“sudah tidak lagi.. itu kan 10 tahun yang lalu.. janjinya sudah kedaluarsa..”
“jangan begitu… sekali janji.. tetap janji tidak ada batasan waktu.. yang namanya janji walau akan cepat dan telat dilaksanakan yah harus tetap dilaksanakan..”
“ok.. baiklah – baiklah,, apa yang sesuatu yang memang sangat kau inginkan itu..??”
Yo Seob berlutut di depanku dan memegang tanganku
“aku ingin kau menjadi pacarku dan kelak akan menikah denganku..”
Semua terkejut. Member BEAST yang lain tersenyum.
“terima..terima” teriak Ki Kwang
“terima..terima” diikuti oleh yang lainnya baik penonton dan cruenya..
Aku terdiam sejenak setelah aku merasa sangat terkejut atas surprise yang diberikan. Aku menatap wajah Yo Seob dengan tatapan yang kosong. Aku berfikir lama.
“J” dan akhirnya aku hanya tersenyum
“apa itu artinya kau menerimaku..”
Aku mengangguk
“akh..” teriak Yo Seob senang dan langsung memelukku “aku sangat rindu padamu…”
“aku juga..”
“wahh.. nanti Sikshin tidak akan mandi samaku lagi dong..” ujar Ki Kwang
“apa maksudnya..??” tanyaku
“hahah bukan apa – apa..”
“hemmm.. apa sedekat itukah Yo Seob dengan Ki kwang?? sungguh saya tidak menyangka..” ujar Pembawa acara
Semua tertawa
~~~~~The End~~~
Anyeonghaseo !! Nae ireumeun Rostika_KUzuKa imnida. JAku akan menyampaika sesuatu tentang keinginanku setelah membuat FF (FanFich) ini aku ingin sekali kalau cerita ini diangkat ke dalam sebuah film layar lebar. ^^Layar kecil pun takh pha lah.. J.
Aku jatuh hati dan nge-Fans banget sama Yang Yo Seob, karena cowo yang beda 5 tahun denganku ini memiliki suara yang memang sangat indah dan muka yang cute. ** itu fakta..^^
Mian apabila FF-ku ini meliki banyak kekurangan ^^ maklum pemula^^. Jadi aku akan terus berusaha untuk memberikan sesuatu yang terbaik.
anyeong!! Sampai jumpa di lain cerita..^^
LOVE YANG YO SEOB,,
Aduh apa bakalan ada yang mau kkomentar??
BalasHapus